Main cast:
Jo youngmin (Boyfriend)
Kim Yoon Hee (fiction)
Lee Jeongmin (Boyriend)
Choi Eun Soo (fiction)
Shim Hyunseong (Boyfriend)
Shin Hye Rim (fiction)
Lee Min Ji (fiction)
Tokoh pendukung:
Eomma & Appa
Kim Yoon Jae (Kim Yoon Hee brother)
Genre: Romance
happy reading All.......^__^.........
MAaf ya kalau FF nya Gaje... hihi
Pagi itu Yoon Hee terbangun dari tidurnya
setelah jam beker yang bergambar winnie the pooh karakter kartun yang dia
gemari berdering.
“KRRRIIINGG….”,
“haaaiissshh…berisik sekali!!”,Yoon
Hee meraih jam beker kesayangannya itu dan menindihinya dengan bantal yang juga
bergambar pooh,
“shikkeureo…!!”,setelah bicara
sendiri dia melanjutkan tidur yang
terpotong karena jamnya itu,tetapi setelah Yoon Hee memejamkan matanya beberapa
detik dia teringat kalau hari ini adalah hari pertama dia masuk sekolah
barunya,
“Omona… jam berapa
ini,ahh…teelllaat…!!!!”. jam bekernya menunjukkan pukul enam lewat lima menit
Yoon Hee langsung mengambil handuk yang bergambar Pooh itu dan dengan cepat Yoon Hee berlari kearah kamar mandi,melihat Noona nya
berlari dengan masih memakai baju piama yang bergambar winnie the pooh (hah… winnie the pooh lagi,memang winnie the
pooh lovers nih) Yoon Jae tertawa dengan suara pelan,setelah selesai
mandi Yoon hee memakai baju sekolah
barunya,seperti biasa Yoon Hee memakai baju tidak rapi dengan dasi yang hanya
dia gantungkan di lehernya dan rambut yang digulung keatas walaupun tidak rapi Yoon Hee terlihat tetap cantik, Yoon Hee
hanya minum susu yang sudah siap di meja makan dan mengambil satu roti dan
langsung pergi manuju mobil yang sudah siap didepan rumah.
“Yoon Hee ah~,sudah diminum belum susu sama roti
diatas meja?” kata eomma Yoon Hee yang melihat Yoon Hee yang terburu-buru.
Yoon Hee pun menjawab pertanyaan
eomma nya yang sedang menyiram bunga kesayangannya itu dengan tergesa-gesa.
“Ne eomma, Yoon Hee berangkat dulu ya.”
“Ne, hati-hati di jalan Chagi”,sementara itu
di dalam mobil appa dan namdongsaeng nya sudah menunggu,
“Noona, Khajja… lama sekali aku
terlambat nih,makanya jangan nonton mulu tadi malam” kata Kim Yoon Jae adik
laki-laki Kim Yoon Hee,memang tadi malam Yoon Hee menonton DVD Winnie the pooh
sampai jam sebelas malam,
“haaiiizzh.. kau ini cerewet
sekali,ayo appa jalan.” mobil mulai berjalan keluar perkarangan rumah,sesudah
keluar kompleks.
“Appa, laju saja, aku sudah
terlambat” Appa nya lalu menggelengkan kepalanya.
“itu kan salahmu sendiri,kenapa baru sampai Seoul
bukannya tidur malah nonton kartun”.
“tapi Appa aku tadi malam sudah pasang jam beker tapi sepertinya ada yang mengganti
waktunya ”. Yoon Hee lalu melihat kebelakang dan menatap Yoon Jae dengan
tatapan curiga.
“Ya~!!.. kau kan yang mengganti waktu jam beker ku,mengakulah…”.
“haahh…enak saja,mungkin Noona
yang salah mengarahkan jarum jamnya”.
“memangnya Noona tidak tau tadi
malam kau bukan Cuma liat-liat kamar
Noona saja kan,kau diem-diem mengganti waktu jam Nonna kan,sudahlah mengaku saja”.
“Baiklah, aku mengaku aku yang mengganti
jam beker Noona, abis Noona tidak mau meminjamiku PSP noona,jadi aku kerjain
deh,”
“tu kan… kau yang mengerjai
Noona,awas ya nanti noona jitak…”.
“sudah-sudah,jangan berantem lagi, Yoon Jae
ah~, tidak boleh begitu, Noona mu kan jadi terlambat”.
“Ne Appa,.. Yoon Hee Nonna, Mianhaeyo”.
“Ne,..tapi lain kali jangan
diulangi lagi ya, ara?!”.
“arasseo..”Yoon Jae menjawab pelan.
Sesampainya di sekolah…
“Appa, aku masuk dulu
ya.. annyeong~”.
“Ne, hati-hati
chagi..”.dengan tersenyum lalu Yoon Hee masuk sekolah,setelah sampai di
lapangan sekolah Yoon Hee lalu terdiam dan berhenti di tengah lapangan dan
melihat sekelilingnya.
“wahh,sekolahnya
besar Sekali,apakah Appa tidak salah memilihkan sekolah ini”, Yoon Hee lalu
berjalan menuju kearah lorong sekolah dan melihat kearah kanan dan kiri mencari
dimana kelasnya.
“ah...dimana kelasnya,
banyak sekali kelas disini,sepertinya semua kelas sama saja”. Yoon Hee lagi-lagi berbicara
sendiri,karena Yoon Hee melihat kearah atas, Yoon Hee tidak melihat kalau
didepannya ada seorang namja yang sedang berjalan sambil mendengarkan musik,dan….
“aaakkkhhhh…” kata mereka hampir bersamaan.
“mianhamnida, aku
tadi tidak melihat kalo ada orang didepan”. Yoon hee meminta maaf sambil
membungkuk. Namja yang di tabrak Yoon Hee itu berkulit putih, bertubuh tinggi,
berambut coklat dan berwajah tampan, namja itu pun bangun dan membersih kan
badannya .
“Gwenchanayo, kau juga tidak sengaja”.tapi namja tampan itu
memegangi tangannya, Yoon Hee merasa kalau namja itu terluka.
“omo~,ada yang luka
ya?, mianhae, khajja.. kita kerumah sakit saja”. Yoon Hee mencoba memegang
tangan Namja itu,tapi tangan Yoon Hee langsung di tepis.
“aku bilang aku tidak apa-apa, sudahlah jangan berlebihan.”
namja itu memperhatikan pakaian Yoon Hee yang sangat berantakan.
“dasar aneh.”dia pun
pergi dengan memakai kembali headphone nya,tapi tidak lama kemudian namja itu
berbalik dan melihat kearah Yoo Hee yang sedang kebingungan,dia lalu berjalan
menuju arah Yoon Hee dan bertanya dengan gaya cueknya itu.“apakah kau murid
baru?”.
dengan cepat yoon hee menjawab,“iya,tapi aku bingung,dimana
ya kelas 12-2”.
“hmm,khajja ikut aku”. Namja itu berjalan ke tangga menuju
lantai dua dan Yoon Hee mengikutinya dari belakang dan berpikiran kalau kelas
yang dia tuju itu berada di lantai 2,tapi ternyata pemikirannya itu salah
ternyata kelasnnya berada di lantai 4.
“masih jauh ya?’’Yoon
hee bertanya pada Namja yang belum dia tau namanya itu,tapi Namja itu tidak
menjawabnya,mungkin karena dia mendengarkan lagu jadi tidak mendengar
pertanyaan Yoon Hee,karena Yoon hee mengerti kalau Namja itu pasti tidak
dengar,jadi dia hanya menghela nafas saja.akhirnya tangga terakhir telah Yoon
Hee lalui,dan Yoon Hee sudah sampai di lantai 4,Yoon Hee menghela nafas dan
berkata “ah….akhirnya nyampe juga huh
melelahkan sekali”.
Yoon hee terduduk di bangku dekat tangga,tidak lama Yoon Hee
terduduk tiba-tiba saja ada seorang namja di depannya, namja itu berkata
“kenapa duduk, ayo jalan kelas 12-2 itu masih di ujung sana”.
Yoon hee pun terkejut “Mwo?? masih di ujung, ini namanya
menyiksa, mau ke kelas saja jauh sekali”.
Yoon hee lalu berdiri dan mulai berjalan di belakang namja
itu,di tengah perjalanan tiba-tiba namja itu berhenti dan lagi-lagi yoon hee
menabraknya dari belakang, “aww, Wae?kenapa berhenti??”,ternyata jauh didepan
mereka ada 2 orang yeoja yang katanya sangat terkenal disekolah karena kekayaannya ,salah satu dari mereka
berdua ternyata sangat suka dengan namja yang dari tadi dia ikuti itu ternyata
yeoja itu bernama Lee min Ji, min ji lalu berkata dengan histeris“ youngmin
oppa…..”,
Yoon Hee bingung, dia melihat ke segala arah, dan disana
Cuma ada mreka berdua saja, dan Yoon Hee pun menyimpulkan bahwa namja yang
bersamanya itu bernama youngmin. “oh, jadi namja ini nmanya youngmin”.
youngmin lalu berkata dengan nada yang malas, “haaiissh dia
lagi…”.
Min Ji lalu mendekati youngmin dan berkata “Oppa, apakah kamu
mau menemaniku jalan-jalan nanti pulang sekolah??. youngmin hanya terdiam
“youngmin Oppa….”
Belum selesai berbicara min ji melihat Yoon Hee dengan tatapan tidak
suka,karena yoon hee pergi bersama namja yang dia sukai itu “ dia siapa Oppa?”.
youngmin hanya
menjawab “kau tidak perlu tau,minggir”,tapi Min Ji tetap berdiri di depan youngmin,
“Ani!! aku tidak mau minggir sebelum kau mau menemaniku,kau kan namjachingu ku”
youngmin lalu melihat min ji dengan tatapan heran.
“apa kau bilang,
namjachingu,sejak kapan,lagi pula aku sibuk,sudah minggir!!”.
lalu min ji pun menjawab dengan suara terbata-bata“ss…seejak…..pokoknya aku menyukaimu, ayolah oppa temani aku
jalan-jalan”. dari belakang Min jI, terdengar suara yeoja dan ternyata itu
adalah shin Hye Rim, “Min Ji ah~ sudahlah, kalau dia tidak mau ya sudah,masih
banyak namja di luar sana yang mau denganmu, kau tidak perlu lagi ngejar-ngejar
namja seperti dia,dasar namja munafik!!”.
Memang Hye Rim dari dulu sudah bermusuhan dengan youngmin
karena suatu masalah, Hye rim kemudian melihat Yoon Hee dengan tatapan yang
sama dengan Min Ji tadi, melihat keributan yang ada di depannya, Yoon Hee mulai
membuka suaranya lagi dengan bertanya kembali dimana kelasnya “mian aku
memotong pembicaraan kalian…ini sudah jam tujuh, dari tadi kita Cuma berdiri
disini saja belum bel ya”.
“sudah diam kau berisik!!!” Hye Rim memang tidak suka kalau
ada murid baru yang lebih cantik dari dia. “Min Ji ayo masuk”.
“tapi, Hye rim……” Hye
rim lalu menarik tangan Min ji untuk masuk kelas. yoon hee hanya terdiam.
“Khajja,sudah masuk
ni nanti aku bisa terlambat”.
youngmin dan yoon hee
berjalan kembali menuju kelas yoon hee,tidak lama kemudian mereka sampai di kelas 12-2.
“sudah sampai,” youngmin lalu mengetuk pintu.
“permisi”.
“aaahh, Jo youngmin ada apa?”salah satu seongsaengnim yang
digemari youngmin yang bernama Baek jung Mi.
“ini bu, dia bilang dia
murid baru”.
“aah kau yang bernama Kim yoon hee, silahkan masuk,
gamsahamnida youngmin.”
“Ne, permisi”. Yoon Hee akhirnya masuk ke dalam kelas, di
dalam kelas Yoon Hee memperkenalkan namanya dan dia pun duduk di sebelah yeoja
imut berkacamata bernama choi eun soo.
”ayo duduk disini”
dengan ramahnya Eun Soo mempersilahkan Yoon Hee duduk di dekatnya. “kenalkan,
namaku choi eun soo”.
“nama aku….”
Dengan cepat eun soo memotong perkataan yoon hee.“pasti Kim
Yoon Hee… tadi kau sudah memperkenalkan dirimu di depan kelas”. Kata eun soo
sambil tertawa kecil.
“oh Ne, salam kenal…”
dan mereka pun menjadi teman baik,bel istirahat pun berbunyi
“yoon hee kekantin bareng yuk”.
“khajja”.
Dikantin Yoon hee bertemu lagi dengan young min, yoon hee
melihat youngmin dengan tatapan heran dan bertanya kepada eun soo “Eun Soo ah~,
yang disana itu siapa?”
“Odisso..?”
“itu namja yang dengerin musik sambil baca buku, gayanya
aneh sekali,misterius”.
“aah yang itu, itu namanya Jo young Min, kalian belum
kenalan ya,tadi bukannya dia yang mengantarmu kekelas?”
“bagaimana mau kenalan, bicara saja jarang, sifatnya dingin
sekali”.
“youngmin itu memang begitu kalau sama teman sebayanya, tapi
dia itu sebenarnya baik kok ”.
“ tapi sepertinya dia tidak seperti yang kau ceritakan”.
“itu karena kau belum kenal saja dengan dia,sudahlah dari
tadi kita ngomongin Youngmin terus, Nan Baegophayo.. ayo kita pesan makanan”.
setelah mereka makan,yoon hee dan eun soo membeli es krim
dengan rasa yang sama yaitu coklat,mereka pun kembali kekelas dengan memakan es
krim tadi, ketika akan menaiki tangga, yoon hee tiba-tiba saja terdiam dan
matanya terus memandangi keramaian yang ada dilapangan,dan ternyata di lapangan
ada latihan basket,disana yoon hee terus memandang namja yang sedang bermain basket itu, dan lagi-lagi yoon hee mulai
berbicara sendiri.
“wooww, neomu kyopta, kira-kira namja itu sudah punya
yeojachingu belum ya….” “Ya~.. kenapa berhenti? Ada apa?” eun soo melihat
kearah lapangan basket dan melihat Hyunseong yang sedang berlatih basket
“aah…kau sedang memperhatikan hyunseong oppa ya….”
“hah~..hhhmmmm”
“waeyo?? Kau menyukai
hyunseong oppa??” “hhmmhhm… sepertinya iya dia tampan sekali”.
“aigoo…jangan cari
masalah yoon hee….”
“hah masalah…maksudnya?”.
“hyunseong oppa itu
adalah namjachingu nya Hye rim”.
“nugu? Hyerim?”.
“itu, yeoja yang
sedang duduk di bangku depan kelas,dia dari tadi memperhatikanmu terus…”
“terus kenapa?”.
“ihh kau ini.. apa
kau belum mengerti juga,kau itu jangan menyukai Hyunseong oppa lagi”.
“aku tidak ada niat
untuk menjadi yeojachingunya, aku hanya menyukai dia apa tidak boleh??”
dari belakang yoon hee terdengar suara Hyerim yang terdengar
sangat marah.
“tidak boleh,pokoknya tidak boleh ada yang menyukai
hyunseong oppa,dia namjachingu ku,arraso!!!”
“khereum….”
Belum selesai yoon hee berbicara eun soo langsung memotong
perkataan yoon hee “Nde,..kalau begitu kita minta maaf… yoon hee, khajja!!”
“Ya~ hye
rim..chankaman.., dia kan yang tadi bersama youngmin oppa”.Min Ji mulai melihat
yoon hee dengan tatapan seperti tadi pagi.
“aah jadi kau anak baru itu, ku peringatkan kau jangan
berani-berani mendekati namjachinguku, kalau tidak kau akan liat akibatnya!!!”
Eun soo membawa yoon hee untuk naik kelantai 4 tapi sebelum mereka naik tiba-tiba tangan
yoon hee ditarik oleh hye rim,dan es krim yang dimakan yoon hee pun terjatuh
dan mengenai baju hye rim. “aahh….apa-apaan kau ini!!” hye rim terlihat sangat
marah.
“bukannya kau yang
menarik tanganku…”
hye rim merapikan
bajunya.“bajuku eotokhae,eeuuhh kau ini!!…” hye rim ingin menampar yoon hee
tapi tangan hye rim ditahan oleh tangan seseorang dan ternyata itu adalah youngmin.
“Ya~ ada apa ini..”.
“aww lepaskan sakit tau”
youngmin pun melepaskan tangan hyerim dengan kasar.
“mengapa kau ikut
campur urusanku, sudah sana pergi!!”
Hye rim mulai mengangkat tangannya untuk menampar yoon hee
lagi tapi tangan hye rim lagi-lagi di halangi oleh youngmin “kau jangan mencari
masalah,kalau tidak ingin mendapat hukuman, aku akan menjadi saksi kalau
masalah ini sampai ke guru BK, dan kau harus siap-siap mendapat scorsing”.
hyerim menurunkan tangannya dan akhirnya pergi “awas ya,
masalah kita belum selesai”. Min ji ikut pergi dan berkata “ingat ya kalau aku
sekali lagi melihat kau bersama youngmin oppa, aku akan buat
perhitungan,minggir…!!!”
Min Ji lalu mendorong yoon hee “aaakkhh..” badan yoon hee
membentur tembok “yoon hee ah~.. gwenchanayo??….” eun soo membantu yoon hee berdiri “Nde, gwenchana,..loh kemana
dia?”
“nuguya?”
“itu tadi namja yang menolongku”.
“oohh, Jo youngmin,..aku
tidak tau, dia langsung pergi tadi”.
“kan aku belum bilang terimakasih”.
“ya sudah lain kali saja.
sudah bel tu,dan kau harus ingat,kau jangan pernah ada masalah lagi dengan hye
rim, kalau kau sekali lagi mencari masalah dengannya bisa-bisa kau di cincang
sama dia”.
“ne.. arraseo”.
“khajja…” eun soo
mengajak yoon hee keatas tapi yoon hee lagi-lagi kembali menatap hyunseong yang
sedang berlatih basket “Ya~ eun soo…Lihat hyunseong oppa melihatku”.
“aaakkhh, yoon hee ah~ baru saja aku beri tahu, kha!!….”
“tapii.…” akhirnya
mereka masuk kekelas.
Bel pun berbunyi..
“saya akhiri
pelajaran hari ini,annyeong hassimnikka”.
di kelas lain tepatnya di kelas 12-1 hanya ada youngmin dan
jeongmin “youngmin ah~, hari ini aku mau menonton bersama eunsoo kau mau ikut
tidak,sekalian nanti kita makan siang”.
“Aniyo, aku mau ke
bengkel sepeda,ban sepedaku bocor lagi”.
“oh arraseo,ayo keluar”.
didepan kelas
youngmin dan bertemu dengan yoon hee dan
eunsoo.
“jeongmin oppa!!…”
eunsoo memanggil Jeongmin “ eun soo Ah~…”.
“oh ada youngmin
juga, annyeong youngmin Ah~”.
“ annyeong…”.
“oppa, kenalkan ini kim
yoon hee,teman baruku”
jeongmin mengulurkan tangannya “kenalkan namaku Lee jeongmin”.
“kim yoon hee”.yoon hee tersenyum dengan manisnya.
“eun soo ah~ jadikan
kita nonton film hari ini…”.
“oh Ne.. aku lupa,emm
Yoon hee ah~ mianhae.. kita hari ini tidak bisa pulang bersama… aku sudah ada
janji dengan jeongmin oppa”.
“aahh, gwenchanayo… aku
bisa pulang sendiri”. Eunsoo berfikir bagaimana cara agar temannya itu tidak
pulang sendirian.
“bagaimana kalau kalian pulang bersama…” eunsoo menyuruh
Youngmin dan yoon hee untuk pulang sekolah bersama.
“ide yang bagus,
youngmin Ah~ kalian pulang bersama saja”. jeongmin mendukung ide eunsoo.
“tidak usah, aku pulang sendiri saja, tidak apa-apa kok”.
“ia tidak usah saja
kan aku sudah bilang kalau aku hari ini mau ke bengkel”.
“ya sudahlah kalau
kalian tidak mau.. kita duluan.. annyeong~~….”
Yoon hee melambaikan tangan pada Eun Soo dan Jeongmin,
Youngmin pergi begitu saja meninggalkan Yoon Hee tanpa memberi salam pada Yoon
Hee.
“Ya~ Neo..!!
eoriga….”
youngmin pun menjawab
dengan nada yang cuek “aku mau pulang lah, wae? kau mau aku antar pulang?”
“Aniyo… pede sekali kau…”
youngmin kembali
melanjutkan jalan yang terhenti karena pertannyaan yoon hee.
Yoon hee mengikuti youngmin dari belakang “terus kenapa kau
tadi nanya aku mau kemana…”
“aku hanya ingin
bertanya saja, tidak boleh??..”
youngmin hanya
terdiam dan akhirnya mereka sampai di gerbang depan sekolah.
Youngmin berbalik dan melihat yoon hee yang sedang berjalan
menuju tempat duduk.
“anak itu mau kemana,
nanti kalau dia tersesat bagaimana,…” youngmin berfikir kalau yoon hee sedang
menunggu jemputan.
“ah mungkin dia
sedang menuggu jemputan”. youngmin kembali melangkahkan kakinya menuju bengkel
sepeda.
sementara itu yoon hee tetap duduk menunggu ayahnya
menjemputnya, “aaaiiizzhh Appa kemana, sudah jam segini belum jemput juga, sudah
jam lima lagi”.
Tiba-tiba handphone
yoon hee berdering dan ternyata itu adalah Appa nya “yeoboseyo, odisseo Appa?? Kenapa belum jemput??”
“mianhaeyo chagi,
Appa hari ini ada pertemuan rekan kerja, jadi Appa tidak bisa menjemputmu, kau
naik taksi saja ya”.
“yah Appa.. kenapa tidak bilang dari tadi, ya sudah aku
nanti naik taksi saja,”
“ya sudah kalau begitu. Annyeong chagi~~..”
“anyeong appa”.
Yoon hee menutup telfonnya, jam sudah menunjukkan pukul 6
sore.
“kok dari tadi gak ada taksi yang lewat, ah aku jalan saja”,yoon
hee berjalan dan di tengah perjalanan yoon hee bertemu dengan Min Ji dan
Hyerim.
“hyerim Ah~.. dia
datang.”
Yoon hee hanya tersenyum pada mereka dan melewati mereka
begitu saja,tetapi dengan cepat hye rim meraih tangan yoon hee.
“Ya~.. mau kemana kau,masalah
kita tadi belum selesai,tadi aku lihat kau memperhatikan hyunseong oppa terus,
wae?kau menyukai hyunseong oppa??”
Yoon hee menepis tangan hye rim “ne, wae? tidak boleh?”
Hye rim tambah marah mendengar kata-kata yoon hee “apa kau
bilang, hhaaiizzh…”.
hye rim mendorong yoon
hee hingga kaki yoon hee membentur batu.
“aw…”
“hah baru begitu saja
sudah kesakitan sini aku tambahin”
Min Ji ingin menampar yoon hee tapi ada yang menahan tangan
Min ji “Ya~ Youngmin Oppa!!”
“sudah aku bilang jangan pernah kalian menampar orang
sembarangan”
“ne, tapi lepaskan
tanganku sakit oppa..”
youngmin melepaskan tangan Min Ji, “youngmin ah~ kenapa kau
selalu ikut campur urusan orang lain,urus saja dirimu sendiri”. bentak hyerim.
youngmin menjawab dengan nada yang tenang “sekarang kalian
berdua pulang dan jangan pernah kalian
ganggu dia lagi, arraseo!!!”
“ingat ini belum
berakhir!!” hyerim lalu pergi dan masuk kedalam mobil,akhirnya mereka pergi dan
meninggalkan youngmin dan yoon hee, youngmin lalu membantu yoon hee berdiri,
“ayo berdiri.. gwenchanae??” yoon hee ingin berdiri tapi
ternyata kaki yoon hee terluka.
“aw…aw kaki ku” youngmin melihat kaos kaki yoon hee
berlumuran darah.
“sekarang kau naik
kepunggungku, biar aku menggendongmu sampai apotik di depan sana”.
“ah tidak perlu aku
masih bisa jalan,nih liat,….Aaa…aduh.”
Yoon hee mencoba berdiri tapi tidak bisa.
“khajja….ini sudah
malam.”
akhirnya youngmin
menggendong yoon hee, dijalan youngmin hanya terdiam dan yoon hee mulai membuka
suara.
“emm gomawo…. kau sudah
mau menggendongku,aku ini berat loh…”
“memang.” jawab
youngmin singkat.
“haaeehh~`..oh gitu
ya…”
“emm… tapi hari ini kau sudah sangat merepotkanku, mulai
dari tadi pagi sampai sekarang, aku tidak bisa kerja hari ini”.
“oh jadi kau tidak
ikhlas membantuku, kalau begitu turunkan aku sekarang cepat!!...” yoon hee
mencoba untuk bergerak dan gerakan itu membuat badan youngmin hampir kehilangan
keseimbangan.
“aduh jangan bergerak,
nanti kita berdua bisa jatuh, iya iya aku ikhlas.. shikkeureo!!” yoon hee kembali
terdiam dan akhirnya mereka sampai di apotik, youngmin mendudukan yoon hee di
kursi depan apotik.
“tunggulah disini,aku
mau membeli obat dulu”.
Yoon hee hanya
mengangguk,tidak berapalama kemudian youngmin keluar membawa obat luka dan
perban.
“ini obatnya”.
“terus gimana
pakainya”.
“Mwo.! kau tidak bisa
pakai perban?”.
“aniyaa.. aku takut
sama darah”.
“ya sudah sini aku
bantu”. youngmin pun membantu memasangkan perban.
“aw…sshh pelan-pelan
sakit tau”. youngmin hanya terdiam.
“sudah…”
“oh udah ya,tapi bagaimana
aku pulang aku tidak tau jalan disini”.
“rumahmu dimana biar
aku antar”.
“yakin mau mengantarku
pulang??”
“sudahlah jangan banyak
Tanya,mau aku antar tidak??!!”
“ne… mianhamnida”
ketika yoon hee ingin berdiri tiba-tiba yoon hee terjatuh,untung saja youngmin
cepat-cepat memegang tangan yoon hee.
“kau pegang saja tanganku”.
“Ne”.
Sesampainya yoon hee
di rumah.
“gomawo youngmin ah~.. sudah mengantarku pulang”.
“ne, cheonmaneyo…
lain kali hati-hati ”
“emm kau tidak ingin
mampir dulu??” ketika yoon hee berbalik melihat youngmin, youngmin sudah berjalan
menuju gerbang kompleks.
“huh itu berarti jawabanya tidak, baiklah.. lain kali saja
mampirnya”.
***
“yoon Hee Ah~…” eun soo menyapa
yoon hee dengan berlari kearah yoon hee.
“annyeong yoon hee Ah~.., aigoo.. kakimu kenapa?” eun soo
menunjuk kearah kaki yoon hee yang masih di perban itu.
“oh ini, gwenchanayo.. hanya luka kecil saja, kemarin aku
jatuh di depan gerbang sekolah”.
“ tapi tidak apa-apa kan???”
“Ne,.. tidak apa-apa
mungkin besok sudah aku lepas perbanya”
“ya sudah, ayo masuk
kelas”.
mereka kemudian masuk kelas dan belajar,jam belajar pun
berganti menjadi olahraga.
“yoon hee ah~ ayo
ganti baju”.
“kau duluan saja aku
masih ingin mencatat soal PR”.
“baiklah, aku duluan
ya”
“Nde..”. Setelah yoon hee mengganti baju, ia berjalan menuju
kelas untuk menaruh baju, ketika sampai di depan kelas 12-1 yoon hee menabrak hyunseong
yang sedang mendengarkan lagu menggunakan ipodnya.
“Ya~.. gwenchanae,
tidak ada yang luka kan?”
“gwencana~..,haee`hhh!!.”
Yoon hee melihat hyunseong dengan tatapan terkejut.
“Waeyo?” hyunseong heran melihat ekspresi yoon hee.
“ eee…anniyaa”.
“ bukannya kau anak baru itu??”
“nde.”
“ kemarin aku melihatmu
bertengkar dengan hyerim,pasti itu gara-gara aku kan??”
“yang itu aku
baik-baik saja,itu juga bukan salahmu”.
“tapi aku minta maaf
ya”.
“loh kenapa kau yang meminta
maaf?”.
“ia aku mau mewakili hyerim
minta maaf, kau mau kan memaafkan hyerim??”
“ia aku maafkan”.
“oh ia kita belum
kenalan, namaku Shim hyunseong”. hyunseong mengeluarkan tangannya dari saku celananya,dengan
semangat yoon hee menjabat tangan hyunseong.
“namaku Kim yoon hee”.
“apa yoon hee,nama yang
lucu”.
tidak berapa lama
kemudian eunsoo datang. “yoon hee ah~.. khajja… sebentar lagi masuk”.
dia melihat hyunseong dan kemudian eunsoo langsung menarik tangan yoon
hee.
“kha!!…kita pergi”.
Yoon hee heran melihat sahabatnya yang bertingkah laku aneh.
“haaiizzhh kau ini kenapa, kan aku masih mau mengobrol dengan
Hyunseong, annyeong”.
Yoon hee melambaikan tangannya kepada hyunseong, hyunseong
pun membalasnya dengan tersenyum ramah.
“Omoonaa.. eunsoo Ah~
manis sekali senyumnya hyunseong”.
“ya~ yoon hee ah~… kau
ini ingin cari mati ya sudah aku bilang kan kau jangan deketin hyunseong lagi”.
“iya.. kan aku tadi hanya ingin berkenalan sama dia.”
“ia kau boleh kenalan
sama dia tapi dia kan masih ada hubungannya dengan hyerim, dan lagi pula dia
itu playboy di sekolah ini, jadi kau harus hati-hati dengan hyunseong itu”.
“hah jeongmal???
namja semanis itu playboy, tidak mungkin”.
“hhaaaiizzhh… kau ini
kalau dibilangin keras kepala sekali, senyumannya tadi itu termasuk tekniknya
ngambil hati para yeoja disini, jadi kau harus hati-hati jangan sampai nasibmu
seperti para yeoja yang sekarang sakit hati gara-gara tu namja,arra?!!”
“hummm Ne.. arraseo”.
Bel sekolah pun berbunyi yoon hee dan eun soo keluar kelas
dan berjalan menuju koridor sekolah.
“yoon hee ah~.. bagaimana kalau sore ini kita pergi ke coffe
bean…??”
“hah coffee bean
ia…ia aku mau”.
“baiklah nanti kita
bertemu di taman depan kompleks ya, oh ia nanti kita berangkatnya naik sepeda saja
ya”.
“baiklah”.
Di parkiran sekolah youngmin terburu mengendarai sepedanya.
“haaaiiizzhh aku udah terlambat ,aku harus cepat”,
youngmin mengendarai
sepedanya dengan cepat hingga hampir saja youngmin menabrak yoon hee dan eun
soo yang sedang berjalan.
“awas..awass…minggirr”
Yoon hee melihat kebelakang dan cepat-cepat menyingkir.
“aigoo… haaizzh,
siapa dia…cepat sekali naik sepedanya”.
“pasti itu youngmin,
mungkin dia terlambat kerja, makanya buru-buru”
“huh untung saja dia
naik sepeda kalau naik motor sudah di tilang tu sama polisi”.
“yoon hee ah~ bisa saja kau ini”.
Sore harinya yoon hee
dan eun soo tiba di depan coffee bean.
“yoon hee, kau pesan
dulu saja, aku mau ke toilet dulu”.
“ne”,
ketika ingin memesan yoon hee kaget melihat pelayan yang
melayaninya. “Neo..!!!”.
“mau pesan apa”,
“ternyata kau kerja disini??”
“Ne, kau mau pesan apa…”
“ee aku mau pesan ice
krim waffle sama café late,2 porsi”
“ok nanti pesanannya
akan diantar”.
“eee.. ne”
,tidak berapa lama kemudian eunsoo muncul bersama jeongmin.
“oohh!! Jeongmin…,kenapa kalian bisa barengan”.
“tadi aku sama
jeongmin oppa bertemu di depan toilet, o ya kau udah pesan makanan”.
“iya sudah tapi aku
hanya pesan untuk kita berdua saja”.
“ah tidak apa-apa
nanti aku pesan sendiri”,
“eunsoo ah~..
ternyata youngmin kerja disini ya??..”
“oh itu aku sudah tau”.
“kenapa tidak memberitahuku kalau youngmin kerja disini?”.
“kenapa aku harus memberitahumu, memangnya penting”.
“hhemmm, tidak juga..
ya sudah lah..”,
youngmin datang membawa pesanan yoon hee.
“ini ice Waffle sama café late, silahkan dinikmati, jeongmin
Ah~ kau juga disini kau mau pesan apa?”.
“seprti biasa,mochacino”.
“baiklah”.
Yoon hee meminum café late yang dia pesan, “café latenya
enak sekali.”
“memang café late
buatan youngmin itu enak”.
“apa…jadi dia yang membuat
café late yang enak ini??”
“ia bukan hanya café
late saja, mochacinonya juga enak”.
“ohh”.
Yoon hee memakan ice waffle, ketika yoon hee membuka
mulutnya dia melihat hyunseong dan teman-temannya masuk ke dalam coffee bean,
hyunseong melihat kearah Yoon hee, eunsoo melihat yoon hee yang dari tadi
membuka mulutnya dan tidak memasukkan makanannya.
“Ya~.. kim yoon hee
ah~..”.
eunsoo melambaikan
tangannya di depan mata yoon hee tetapi yoon hee masih saja melihat kearah hyunseong,
“eun soo Ah~.. itu yoon hee kenapa?”.
jeongmin bingung
melihat yoon hee dari tadi tidak memakan wafflenya itu, eunsoo lalu menepukkan
tangannya didepan mata yoon hee,dan akhirnya yoon hee tersadar.
“haaeehh… eunsoo Ah~.. wae???“
"kenapa…kenapa…kau lagi memperhatikan siapa kok sampai
segitunya”.
eunsoo melihat hyunseong
yang duduk tepat di belakang mereka.
“aahhh ternyata kau sedang
melihat hyunseong, yoon hee kau masih ingat kan apa yang aku bilang tentang
hyunseong??”
“ia..ia aku ingat, hyunseong itu namjachingu nya hyerim dan
dia itu playboy”.Jawab yoon hee ketus.
“nah kau harus ingat itu”.
eunsoo mengelus-elus jidat yoon hee.
“hmm”.
Yoon hee menyingkirkan Tangan eunsoo.
“benaryang dikatakan
eunsoo, kau jangan deketin hyunseong, menurutku begini ya, aku dan dia lebih
tampan aku, bukan begitu eunsoo”. kata Jeongmin yang mulai kepedean.
“huuu kau ini oppa..” kata eunsoo dan yoon hee hampir
bersamaan.
“ini Mochacinonya, silahkan dinikmati”
Youngmin beranjak pergi.
“Ya~ youngminie…. kau
mau kemana, ayo kita ngobrol dulu disini”.cegah jeongmin.
“aku masih kerja,nanti kalau manager ku liat aku
ngobrol sama pelanggan, aku bisa dipecat”.bisik youngmin.
“baiklah terserah kau
saja”.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, yoon hee, eunsoo dan
jeongmin beranjak pergi dari tempat duduk mereka
“biar aku saja yang bayar”. gilang menawarkan untuk
meneraktir mereka.
“ah tidak usah, kan aku baru disini jadi hari ini biar aku
aja yang bayar, gak apa-apa kan”
“eee baiklah kalau
kamu maksa”. jeongmin kembali memasukkan dompetnya kedalam saku celananya.
“itu sih maumu,biar gratisan”, eunsoo mengejek jeongmin.
“loh kan yoon hee
yang menwarkan, kata orang-orang rejeki
tidak boleh ditolak”.
“hah alasan…”
“udah-udah kalian
tunggu saja di luar, aku mau bayar dulu”.
Yoon hee menuju kasir untuk membayar, ketika yoon hee sampai
dikasir dia bertemu kembali dengan Youngmin.
“loh.. kenapa kau
lagi ,memangnya kau sendirian kerja disini??”
“apa kau tidak liat
disini karyawannya banyak, aku disini Cuma menggantikan temanku saja”.
“ooh ini aku mau
bayar semuanya.”
“semuanya 15000 won.”
“emm ia sebentar”.
ketika yoon hee ingin
membayar tiba-tiba saja Hyunseong datang.
“biar semuanya aku
yang bayar”. Yoon hee melihat kebelakang dan ternyata itu Hyunseong.
“aahh,hyunseong, gak
usah biar aku bayar sendiri”.
“sudahlah,tenang aja”.
“ya sudah gomawo…”
Youngmin melihat hyunseong dengan tatapan tajam dan curiga, yoon hee pun tambah
menyukai hyunseong, mereka berjalan berdua menuju pintu keluar.
“eumm yoon hee ah~..
bagaimana kalau aku antar kau pulang”.
“hah tidak usah aku
naik sepeda saja dengan eunsoo”.
“baiklah, tapi lain
kali aku boleh kan mengantarmu pulang”.
“Ne”,
“yoon hee..Khajja sudah
sore ni”.
eunsoo berteriak dari
tempat parkir sepeda “Ne..,oh ya gomapta tadi udah bayarin”
“ne, cheonmanaeyo”
“kim yoon hee
Ah~…!!!” eunsoo kembali berteriak.
“ne…aku
kesana nih”.
“hyunseong.. annyeong”.
Yoon hee melambaikan tangannya pada hyunseong, hyunseong membalas lambaian
tangan yoon hee.
Pagi harinya yoon hee masih tetap
saja memikirkan Hyunseong sampai-sampai dia tidak melihat kalau dia salah
memasang tali sepatu.
“ah aiigoo…itu namja sudah tampan,keren,murah senyum,baik
lagi,hmm memang namja idaman.. neomu kyoptaa~~~”.
dan ketika yoon hee berdiri ia terjatuh karena dia tidak melihat kalau kedua talinya
tersambung dan… “DUUBBRAKK….!!!AWW….!!!”
“ yoon he ah~…kok
bisa jatuh, makanya kalau lagi pasang tali sepatu jangan melamun terus, lagi
ngelamunin siapa sih, pasti lagi mikirin namja ya…”
“ahh anniyaa eomma…”Yoon
hee duduk dan kembali memasang tali sepatunya.
“eomma itu tau,
memangnya eomma gak pernah muda,dulu waktu…”
“eehhh, eomma.. aku
pergi dulu nanti kalau aku denger cerita eomma, aku telat lagi, yaudah aku
berangkat dulu.. annyeong eomma~~.. ”
“annyeong chagiya, yah padahal eomma kan mau cerita”,
Yoon hee pergi kesekolah menggunakan sepeda, ketika keluar kompleks
ia bertemu dengan youngmin. “loh itu kan youngmin, aku susul ah”.yoon hee
mempercepat laju sepedanya.
“ Ya~..Jo youngmin
Ah~..” yoon hee memanggil youngmin, tetapi youngmin tidak mendengar karena dia
sedang mendengarkan musik.
“haaaiizzhh pasti dia
sedang mendengarkan musik”. Yoon hee
menambah kecepatan sepedanya,dan akhirnya dia bisa menyusul youngmin.
“Jo youngmin Ah~…”
youngmin hanya melihat yoon hee dengan tatapan aneh.
“waeyo?? ,kok
ngeliatin aku aneh gitu??”
“aahh. Aniyo..,kau sekarang naik sepeda juga, dan kakimu
udah sembuh?”
“ sekarang aku naik
sepeda kan lebih sehat dan kaki aku udah sembuh, gomawo kau sudah membantuku
waktu itu”.
“Ne”.jawab youngmin
singkat.
“aahhh.. bagaimana
kalau kita balapan???”lagi-lagi youngmin hanya terdiam.
tapi lama-lama kecepatan sepeda youngmin bertambah.
“Ya~ youngmin Ah~,..oohh
jadi kau benar ingin balapan… oke…” youngmin dan yoon hee saling megayuh laju
sepedanya,akhirnya mereka sampai ke sekolah,dan youngmin yang menjadi pemenangnya.
“sekarang kau yang
menang, tapi lain kali aku yang menang”.
youngmin kembali terdiam dan berjalan masuk sekolah yoon hee
pun mengikutinya dari belakang. kemudian eunsoo datang dengan membawa selembar
kertas.
“kim yoon hee…”
eunsoo berlari menghampiri yoon hee.
“eun soo Ah~ apa yang
kau bawa??…”
“sebentar aku ambil
nafas dulu…hufftt,ok,kau sudah tau belum gosip terbaru…?”
“ gossip apa?”
“hah kau belum tau..?”
“belum tau memangnya
apa?”
“hyunseong….. katanya dia kemarin baru putus sama hyerim….”
“hah beneran? Yeyeyeyeey!!!!”
“Kenapa kau kegirangan begitu?”
“ya ialah kan kalau
mereka putus, tidak ada lagi yang menghalangiku untuk mendapatkan hyunseong.”
Yoon hee tersenyum gembira.
“tapi aku dengar dari
teman-teman katanya mereka putus karena hyunseong ternyata jadikan hyerim bahan taruhan”.
“ahh itu kan Cuma kata
orang,tidak usah di percaya”.
“ah terserah kau saja
lah, tapi kau harus hati-hati sama dia, arraso?!!”
“ne arraseo chingu..…
ya~ itu ada apa?” yoon hee menunjuk kearah kertas yang dari tadi dibawa Eunsoo.
“aahh aku lupa, ini kertas undangan ulang tahun anak kelas 2
,semua anak di sekolah di undang loh”.
“hah jongmal?? kapan
acaranya?”
“acaranya nanti malam”,
”nanti kita kesana pakai kostum apa?”
“Cuma pakai gaun saja,o
ya jangan lupa datangnya berpasangan ya.”
“eottokhae….aku kan
tidak punya namjachingu..”
“emm gimana ya,
haa…bagaimana dengan youngmin….dia pasti belum punya pasangan”.
“Mwo?!!! Dengan
youngmin??,dia itu kan cuek sekali, dan pasti dia tidak mau datang ke acara
seperti ini”
“aduhh pasti dia mau
kok, nanti aku coba bicara dengan dia, dan lagi pula dia itu tidak pernah menolak
ajakanku , eothokhae?”
“eeemm baiklah..”
mereka masuk kekelas dan belajar.
***
Yoon hee dan eunsoo pergi menuju kantin
sekolah, mereka bertemu dengan youngmin dan jeongmin.
“annyeong…”eunsoo menyapa mereka.
“eunsoo ah~ bagaimana kalau nanti kita pergi bersama?”.
“ ne.., jo youngmin ah~
kau belum punya pasangan kan, bagaimana kalau kau perginya bersama yoon hee dia
juga belum punya pasangan,kan cocok”.
“Mwo??! sama dia?” youngmin
menunjuk yoon hee.
“ihh gak usah pakai nunjuk-nunjuk juga, kalau kau tidak mau
ya sudah tidak usah.”
Yoon hee terlihat kesal dan kemudian hyunseong dan
teman-temannya datang menghampiri mereka.
“denganku saja, untuk apa juga kau pergi bersama dia, kalau
kau jalan bersama dia pasti kau jadi mati gaya”.
“yoon hee ah~.. kamu
pergi saja dengan hyunseong hyung, pasti kalian cocok”. Kata seung yeol salah
satu teman Hyunseong.
“etteokhae?? kau
pasti mau kan?”hyunseong mulai mengeluarkan senyum manisnya.
“Ya~.. apa-apaan sih kalian…. Yoon hee itu sudah punya
pasangan, sudahlah jangan diganggu”. Eun
soo mulai merasa takut kalau nanti temannya itu di permainkan oleh hyunseong.
“kau diam saja,
jangan ikut-ikutan, dasar kau anak
kecil”. Seung yeol mengejek eunsoo.
“siapa juga yang anak
kecil aku sudah dewasa tau!!!”
“bagaiman ya… aku
bingung”yoon hee mulai bingung.
“denganku saja, pasti
nanti semua yeoja yang ada di acara itu iri padamu, eottokhae??…”
“andwee yoon hee
ah~…” eunsoo berbisik pada yoon hee, tetapi yoon hee tidak menghiraukannya.
“emm aku ma….” belum
selesai yoon hee berbicara tiba-tiba youngmin mengenggam tangan yoon hee.
“kau tidak dengar kata-kata eunsoo ya.. , yoon hee itu
pasanganku”.
“Ya~,,..
neo!!,bukannya kau bilang tidak mau”
“kapan aku bilang
tidak mau.., aku hanya belum memutuskan mau pergi dengan dia atau tidak, tapi
sekarang aku putuskan aku mau pergi bersama yoon hee, arraseo..!” yoon hee
terdiam mendengar kata-kata yang di ucapkan youngmin.
“baiklah, kali ini
aku mengalah.. tapi kalau kau malu jalan bersama dia, aku siap menggantikan Jo
youngmin untukmu”.
Yoon hee terlihat bingung dan hyunseong kemudian pergi
meninggalkan mereka, eunsoo melihat youngmin
masih memegang erat tangan yoon hee.
“ehem,masih lama
pegangan tangannya?....” setelah mendengar sindiran eunsoo, youngmin menyadari
bahwa dia dari tadi memegeng tangan yoon hee.
“mi.. mianhae” kata
youngmin sedikit salting.
“jadi kau mau pergi bersama
yoon hee??” jeongmin bicara dengan tersenyum.
“Ne..aku mau pergi bersamanya”
“hheemm… tapi kau
ikhlas kan??” yoon hee masih ragu untuk datang bersama youngmin.
“ne, sudahlah nanti
aku jemput jam 5 dan kau harus siap”.
“baiklah, aku
tunggu”.
Sore harinya yoon hee
sudah siap dengan hanya memakai celana jeans dan baju yang serba hitam, “kemana
namja itu, dari tadi belum datang juga”.
tidak lama kemudian sebuah mobil mewah berhenti di depan
rumahnya, yoon hee kemudian membuka gerbang depan rumahnya dan ia terkejut
melihat youngmin mengendarai mobil tersebut.
“ Jo young Min
Ah~…!!” yoon hee mendekati mobil itu.
“i…ini mo...obil
muu…”.
youngmin memperhatikan penampilan yoon hee yang pastinya
sama sekali tidak pantas di pakai ke pesta. “kau sebenarnya mau ke pesta apa ke
pemakaman?”
yoonhee menjawab dengan polosnya “mau ke pesta…wae?,ada
masalah?”
“kenapa pakaianmu hitam semua?”
“yaa….karena aku suka
warna hitam”
“huh…. Cepat naik!”, yoon hee kemudian masuk kedalam mobil youngmin.
***
Mobil youngmin berhenti di depan butik milik ibunya.
“loh kita kenapa
berhenti disini??” yoon hee mulai bingung.
“sudahlah jangan
banyak Tanya, ayo turun”.
mereka kemudian masuk kedalam butik tersebut,didepan butik
sudah ada seorang wanita yang menyambut mereka.
“annyeong haseyo,
silakan tuan muda di sana tempatnya.”
Yoon hee menahan tangan youngmin, dan bertanya “Ya~
chankaman, kenapa mereka memanggilmu tuan muda??”
“nanti aku kasih tau,
khajja~~”. mereka pun sampai ditempat dimana banyak sekali lemari baju.
“emm permisi,tolong
pilihkan baju yang cocok untuk dia”.
“baik tuan,mari nona”.
semua baju telah yoon hee coba tetapi semuanya tidak cocok
dan akhirnya baju terakhir sangat cocok untuk dia,baju yang ia pilih adalah
baju dress pendek berwarna putih sangat cantik ia pakai, “itu cocok untukmu,mba
saya pilih ini sama tiga dress yang dia pakai,ini”, youngmin menyerahkan credit
cardnya, yoon hee terkejut karena baju yang dia pakai harganya sangat mahal.
“hah…tidak perlu.. yang ini saja”.
Yoon hee menolak “kau tidak punya gaun kan di rumah?”
“…..” yoon hee hanya
terdiam.
“ayo ikut aku”.
Youngmin menarik tangan Yoon hee.
“ orriga~~”.
“liat tu, kau memakai
dress, tetapi sepatu yang kau pakai itu sepatu kets”
youngmin memilih kan yoon hee sepatu high heels berwarna
sepadan dengan gaunnya.
“kita sekarang
kesalon”.
“Mwo??....salon,ah
aku tidak mau..”
“kau itu berantakan
sekali”.
akhirnya mereka pergi menuju salon. Yoon hee hanya terdiam
melihat dirinya sendiri di kaca,dia tersenyum melihat dirinya sendiri.
“ternyata aku cantik
juga ya.”
saat itu juga
youngmin membuka pintu dan melihat yoon hee, youngmin memperhatikan yoon hee
dan terdiam sangat lama.
“Wae?”
“hah….anniyaa….sudah siap..ayo berangkat”.
“ne…”
mereka berangkat
menuju gedung tempat acara,di dalam mobil mereka berdua hanya terdiam saja
“ehem,,,eee…gomapta sudah memberiku gaun dan sepatu pakai kesalon segala lagi”.
“Ne, cheonmanaeyo”.
“aahh kau belum
memberitahuku tentang kenapa tadi orang-orang yang ada di butik itu mengenalmu??”
“oh itu, yang punya
butik itu eommaku,”
“mwo….!!! Eomma mu…”yoon hee terkejut.
“ne, waeyo?”
“mobil ini juga mobilmu??”
“Ne” jawab youngmin
singkat.
“tapi kenapa tidak
kau pakai untuk sehari-hari,misalnya ke sekolah begitu…., terus orang tuamu
kaya, tapi mengapa kau masih susah-susah kerja di coffee bean itu?”
“aku tidak ingin jadi
anak manja yang kerjaannya minta ini itu pada orang tua,aku mau jadi anak yang
mandiri tidak merepotkan orang tua, mobil ini saja hadiah ulang tahunku yang ke
17 kemarin,dan jarang aku pakai”.
Mendengarkan kata-kata youngmin, yoon hee tersadar bahwa
selama ini dia selalu manja pada orang tuanya.
“tapi kenapa…..”
youngmin memutus perkataan yoon hee.
“ssstt, jangan banyak
Tanya,berisik.”
“ihh kau ini
menyebalkan….!!!” .
Mereka pun sampai di depan gedung tempat acara, youngmin
turun dan membukakan pintu yoon hee, orang-orang yang ada di sana semua
memperhatikan penampilan mereka berdua yang sangat cocok menjadi pasangan,
jeongmin terkejut melihat youngmin dan yoon hee.
“waaww…kalian berdua serasi sekali,dan kau yoon hee,neomu
yeopo…,pasti kau yang membuat yoon hee jadi begini,hebat sekali kau youngminie”. youngmin
hanya tersenyum.
“eunsoo kemana?”
Tanya yoon hee.
“aahh,tadi dia mau mengambil
minum di dalam, kau susul saja”. Yoon hee masuk mencari eun soo,dari jauh
hyunseong melihat yoon hee,dan tersenyum, yoon hee membalas senyum hyunseong..,
lalu hyunseong pun menghampiri yoon hee.
“kau datang dengan siapa?”
“ dengan youngmin.”
jawab youngmin singkat.
“kau nyaman jalan bersama
dia”.
“tentu saja,dia
ternyata baik sekali,”
“kau menyukainya??”
“hah,,, jo
youngmin??, tidak…”
“oh bagus.”
“waeyo?”
“anniyooo hanya ingin
bertanya saja, bagaimna denganku? kau suka tidak”.
“eee…bagaimana yaa”
“ya sudah nanti saja
jawabnya, aku ada kejutan untukmu, nanti kau liat saja”.
hyunseong tersenyum
dan pergi meninggalkan yoonhee, yoon hee hanya terdiam dan bingung,kemudian
eunsoo datang.
“Ya~ tadi hyunseong bicara apa padamu?”
“hanya bertanya saja”.
“tanya apa?”
“Tanya aku kesini sama
siapa.”
“hanya itu?”
“dan dia bilang dia ingin memberikan kejutan untukku”.
“kejutan apa?”
“ya mana aku
tau,namanya juga kejutan”.
“aahh, yoon hee ah~..
dangsineun neomu yeopeuda...siapa yang membuatmu jadi begini?”
“youngmin,dia yang
merubahku jadi begini”.
“mwoyaa….!! Jo youngmin??,baru
kali ini dia baik pada seorang yeoja,biasanya dia dingin kepada para yeoja”.
“mollayo”.
“ahh…aku tau,mungkin
dia menyukaimu”.
“ah tidak mungkin,
sudah lah jangan bicara tentang dia lagi”.
“baiklah…ngomong-ngomong
Jo youngmin dan Lee jeongmin kemana?”
“di depan.” tidak
beberapa lama kemudian youngmin dan jeongmin masuk dan menghampiri mereka
berdua.
“nah itu mereka
berdua”.
“waeyo? kalian
membicarakanku ya??”
“huu kau ini…”kata
eunsoo.
Yoon hee berdiri
menikmati musik, Youngmin mengambil satu gelas minuman untuk di berikan kepada
yoon hee,tetapi ketika Youngmin ingin menghampiri Yoon hee, ternyata hyunseong sudah
datang duluan dengan membawa minuman yang sama dengan youngmin dan diberikan
kepada yoon hee, youngmin terlihat kesal dan memberhentikan langkahnya kemudian
menaruh gelas yang berisi minuman itu diatas meja. Acara pun dimulai setelah
acara meniup lilin tiba-tiba hyunseong
berdiri diatas panggung dan mengatakan.
“perhatian semua, aku berdiri disini untuk menyatakan
perasaanku pada seseorang”.
semua orang hanya terdiam termasuk yoon hee.
“eee….untuk yeoja
cantik bernama Kim Yoon Hee, aku ingin menyatakan perasaanku padamu…..
sebenarnya aku sangat menyukaimu, kim yoon hee Ah~… saranghae….. mau kah kau
menjadi yeojachingu ku??”.
Yoon hee terkejut mendengar perkataan Hyunsoung, youngmin
melihat kearah Yoon hee dengan tatapan yang mengatakan agar yoon hee menolak
hyunseong.
“eottokhayo Kim yoonhee, kau pasti mau kan?”
hyunseong berjalan
menuju arah yoonhee dan memberi bunga
mawar berwarna merah dan satu cincin.
“aku mohon terimalah cintaku”.
Yoon hee lalu
menjawab “Ne aku mau jadi yeojachingumu hyunseong oppa…”
euunsoo dan jeongmin terkejut dan kecewa begitu juga dengan
youngmin dia sangat kecewa karena dia tidak mau jika Yoon hee di permainkan
oleh Hyunseong.
“tapi kau harus
janji,kau tidak akan membuatku kecewa.”
“baiklah aku janji”.
hyunseong memberikan
bunga dan memasangkan cincin di jari manis yoon hee. Acara pun selesai,
youngmin menunggu yoonhee di depan pintu masuk.
“Youngmin ah~..
sedang apa kau disini?” Sahut jeongmin.
“menunggu seseorang.”kata youngmin.
“nuguya?…yoon hee??”
sambung eunsoo.
“eee…anni”.
“oh baiklah kita
duluan”.
“Nde”.
Jeongmin dan eunsoo pergi meninggalkan Youngmin, yoon hee
datang bersama hyunseong. “youngmin ah~…aku pulang bersama hyunseong oppa, kau
tidak apa-apa kan sendirian?”
youngmin pun menjawab
dengan terpaksa “ne…sudah sana pergi”.
“baiklah aku pergi
ya…”
“…..” youngmin hanya terdiam.
***
Seminggu sudah yoon hee dan hyunseong
berpacaran,dan setiap youngmin melihat mereka berdua youngmin selalu kesal,s epulang
sekolah youngmin menghempaskan badannya diatas tempat tidur.
“ahh kenapa aku selalu mikirin yeoja itu…,apa jangan-jangan
aku….aku menyukainya, ahh tidak mungkin, tapi kenapa aku selalu marah kalau aku
melihat yoonhee bersama hyunseong.”
youngmin bangun dan kembali berbicara sendiri. “iya… aku
menyukainya…tapi……”
belum selesai youngmin
bicara tiba-tiba jeongmin masuk.
“tapi apa….??”,youngmin
pun terkejut dengan kedatangan jeongmin yang tiba-tiba.
“Kau sejak kapan ada
disitu”.
“sudahlah itu tidak
penting, yang penting sekarang aku tau kalau kau ada menyimpan perasaan pada yoon
hee”.
“tapi kau jangan
mengatakannya pada siapapun, ini Rahasia”.
“ne, arrasseo, kau
tadi belum melanjukan perkataanmu, tapi kenapa
apa??”
“ya karena yoon hee sudah punya hyunseong”.
“hmm,oh ya ini jam berapa, kau tidak kerja?”
“ia kerja…Mwo….!!!....hhaaaiizzzhh
aku lupa”.
youngmin kemudian mengganti baju dan mengambil tasnya.
“aku antarkan kau kerja, kan rumahku sejalan dengan tempat
kerjamu”usul jeongmin.
“ ne….gomawo”.
Di café, youngmin
bersandar di meja pembuat kopi sambil membaca buku, pintu café terbuka,
masuklah yoon hee dan hyunseong sambil berpegangan tangan membuat youngmin tidak
berkonsentrasi membaca, yoon hee melihat youngmin dan tersenyum, youngmin hanya
membalas dengan menganggukkan kepala, hyunseong berjalan menuju arah youngmin
dan satu teman kerjanya yang bernama mong jun, dengan ramahnya mong jun
menanyakan pesanan.
“mau pesan apa?”.
“capucino sama café
Latte”. jawab hyunseong sambil melirik kearah youngmin dengan tatapan sinisnya.
“baik semuanya 12.000 won”.
hyunseong memberikan
uang sesuai dengan harga dari dompetnya.
“gamsahaminda, nanti
pesanannya akan diantarkan”.
“baiklah”.
mulai membuat
capucino,dengan cepatnya ia membuat dua minuman sekaligus, youngmin mulai
mengeluarkan kemampuannya menggambar diatas krim, kemudian mengantarkannya
ke meja yoon hee dan hyunseong.
“ini pesanannya”. Dengan senyuman yang hambar,youngmin menaruh
capucino dan café Latte di meja.
“wahh kau hebat
sekali youngmin ah~”. puji yoon hee karena youngmin menggambar wajah senyum di
minumannya,sedangkan hyunseong…..
“apa ini?” dengan Nada cueknya youngmin menjawab.
“capucino….”.
“tapi kenapa disini gambarnya muka cemberut??”
youngmin menjawab
dengan santai.
“kan sesuai dengan karakter orang yang minum, tidak apa-apa
kan nanti juga diminum,silahkan dinikmati, permisi”.
“Ya~ mau kemana kau!!”
hyunseong terlihat sangat marah, yoon hee mencoba membuat
hyunseong tenang.
“tenanglah…..Cuma
masalah kecil saja.. jangan dibesar-besarkan”
***
Seperti biasa youngmin berada di
perpustakaan sambil membaca buku, disana ada hye Rim yang mengambil beberapa buku
untuk dipinjam, youngmin terkejut saat melihat penampilan hye rim yang berubah
dengan memakai kacamata dan juga rok yang ia panjangkan sampai lutut.
“ Shin hye rim….?” Kata youngmin sedikit kaget.
“kau memanggilku?” Jawaban yang sopan dan tidak seperti biasanya
keluar Dari mulut hyerim.
“jadi kau hye rim?”
“ne…waeyo?, berubah
ya?”.
youngmin mengajak hyerim ketaman sekolah, dan duduk di bawah
pohon.
“apa yang membuatmu
jadi berubah?”
“aku berubah karena
aku sudah capek jadi orang yang tidak di sukai semua orang, itu juga karena kau
dulu pernah bilang kalau orang selamanya mempunyai sifat yang buruk akan
ditinggalkan oleh semua orang dan tidak ada yang mau berteman dengan dia, dan
itu yang aku rasakan dulu”.
youngmin melihat
hyerim untuk pertama kalinya tersenyum,sejak hyerim 2 tahun lalu memutuskan
hubungannya dengan youngmin, dia tidak pernah melihat hyerim tersenyum.
“jadi kau masih ingat dengan kata-kata itu,bukannya itu sudah
lama sekali”.
“ya tentu aku
ingat,dan sebenarnya aku sudah tau kalau selama ini kau mencintai yoon hee kan?”
youngmin terkejut
mendengar perkataan hyerim.
“ka…kau tau dari mana?”
youngmin menjawab dengan terbata-bata.
“selama ini aku
perhatikan kalau kau sedang baca buku selalu tidak konsen karena kau terus
memperhatikan hyunseong dan yoon hee kalau mereka sedang berduaan kan, dan kau
marah, itu tandanya kau menyukai dia”. Hyerim kembali tersenyum.
“ya tapi sekarang aku
harus simpan perasaanku, karena dia sudah punya hyunseong, tidak mungkin aku merusak
hubungan mereka”. youngmin tertunduk.
“kau tau kan kalau
hyunseong selama ini pacaran hanya untuk taruhan, buktinya aku ditinggalkan begitu
saja, kau harus terus ada disamping yoon hee, kalau hyunseong meninggalkan yoon
hee,kau langsung ada disampingnya”.
“kau banyak tau ya
soal cinta”.
“ah biasa saja”. youngmin
dan hyerim tersenyum kecil.
Di depan pintu kelas yoon hee menunggu hyunseong datang.
“kau sedang menunggu
hyunseong?” terdengar suara eunsoo yang sedang memasukkan buku kedalam tasnya.
“ ne, tapi kenapa dia
belum datang ya?”
“yoon hee kau tidak
pernah disakiti hyunseong kan?”
“tenang saja dia
selama ini baik-baik saja,buktinya sampai sekarang hubungan kita masih cukup
baik”
“baiklah terserah kau
saja,tapi kalau dia macam-macam padamu, katakan padaku.. biar nanti aku
tusuk-tusuk dia”.
“ne..” yoon hee
tersenyum manis
“baiklah aku duluan… annyeong~~” eunsoo melambaikan
tangannya pada yoonhee, yoon hee bertanya pada salah satu teman sekelas
hyunseong.
“apa kau tau dimana
hyunseong oppa?”
“aah hyunseong, dia dibelakang
sekolah”.
“dibelakang sekolah?,
baiklah.. gomapta”. Yoon hee menyusul hyunseong kebelakang sekolah dan melihat
hyunseong dan teman-temannya, dia meliat temannya memberikan uang kepada
hyunseong dan berkata “kau hebat, bisa membuat kim yoon hee jatuh cinta
langsung padamu, dan ini baru uang muka nanti kalau kau sudah mutusin dia di depan
orang-orang,aku berikan kau lebih banyak lagi…eottokhae?”.
“baiklah aku terima”.
hyunseong menerima uang itu dan tertawa,mendengar kata-kata itu yoon hee sangat
marah dan mendatangi hyunseong dan langsung menamparnya.
“ chagiya, aku bisa
menjelaskan semuanya”. mata yoon hee tambah melotot.
”Mwoya…!!! Apa yang
mau kau jelaskan??” yoon hee merampas uang yang ada di tangan hyunseong.
“ini…ini uang yang
mau kau jelaskan, sudah terlambat aku sudah tau semuanya, ternyata selama ini
kau hanya menjadikan aku sebagai barang taruhan, aku bodoh sekali mau menerima
cinta buaya sepertimu, aku bodoh karena tidak mendengarkan kata teman-temanku
kalau kau itu sebenarnya playboy, tadi dia bilang kau mau mutusin aku di depan
semua orang, sekarang aku yang mutusin kamu di depan orang-orang yang ada
disini yang kelakuannya sama sepertimu,
hubungan kita berakhir,makan tu uang”.
Yoon hee melemparkan
uang itu ke wajah hyunseong.
“dan satu lagi, aku tidak membutuhkan cincin murahan ini,
ambillah untuk merayu yeoja lain”. huynseong menggenggam tangan yoon hee.
“yoon hee ah~..
chankhaman.. ini semua hanya salah paham”.
“Ya~ lepaskan
tanganku!!!”
“tidak, aku tidak
akan melepaskannya”. kemudian youngmin datang dan memukul wajah hyunseong
hingga mulut hyunseong berdarah.
“jangan pernah kasar pada wanita, Ayo pergi!!!” youngmin
menggenggam tangan yoon hee erat-erat.
***
youngmin membaca buku di taman sekolah, jeongmin duduk di
sebelah youngmin dan melepaskan earphone yang dipakai youngmin.
“kapan kau mengungkapkan perasaanmu pada yoon hee, bukankah
hubungan yoon hee dan hyunseong sudah berakhir??” youngmin menatap jeongmin
sebentar dan kembali lagi membaca buku.
“aku tidak tau kapan,aku
takut”.
“takut ?,apa yang
ditakuti,tinggal menyatakan perasaan saja, katakan seperti ini….. ehem kim yoon
hee ah~.. sebenarnya selama ini aku menyukaimu, maukah kau menjadi
yeojachinguku.. aku akan menjagamu sampai kapan pun… gitu”.
“berlebihan sekali kau ini.”
“terus kapan?”
“entahlah”.
Youngmin kembali memakai earphonenya dan kembali membaca. youngmin
berjalan menuju toilet, ketika dia melewati Tangga dia melihat yoon hee sedang
menangis,kemudian dia memberikan sapu tangan kepada yoon hee.
“nih”.
Yoon hee menatap youngmin dengan muka penuh air mata.
“tenang saja ini baru aku beli, jadi masih bersih”.
kemudian yoon hee
mengambil sapu tangan itu dari yoon hee.
Bukan begitu,aku Cuma aneh saja”.
“aneh kenapa?”.
“aniyoo”.
Youngmin duduk disamping yoon hee.
“kau masih memikirkan hyunseong?”.
yoonhee kembali menatap youngmin. “sudahlah, jangan sebut
namanya lagi, au membuatku tambah sedih saja”.
Yoon hee kembali menangis. “haaaiiizzzhhh.. jangan menangis
lagi sudah-sudah”.
“youngmin ah~.. apa aku pundakmu”.
“aahh… mwo?,pundak?”
“boleh tidak?”
“hhhmmm…..baiklah”. yoon hee langsung merebahkan kepalanya
di pundak youngmin lalu menangis.
***
Yoon hee terduduk di bangku depan kelas dan melamun “yoon
hee ah~…” panggil eun soo.
“kau kenapa,.. saat
ada pelajaran kau melamun terus, kau
masih memikirkan namja jelek itu..”
“tidak tau,aku
bingung”.
“yang sabar ya..”.
eun soo mengelus lembut pundak yoon hee, jeongmin datang dan menyapa mereka
berdua.
“annyeong..,yoon hee
ah~ kau lesu sekali, ada apa?”.
“sstt…diam berisik”.
“ne… arraseo”.
Kemudian Jeongmin mempunyai ide.
“eun soo ah~, kemari”. jeongmin menarik tangan eun soo.
“wae?”. Eun soo terlihat bingung.
“yoon hee ah~ aku ada
janji dengan eunsoo, boleh kan kalau eun soo tidak pulang bersamamu?”
“oppa…..” belum selesai eun soo bicara kemudian dengan cepat
jeongmin menutup mulut eunsoo.
“hehe… boleh kan?”
“ne…”jawab yoon hee pelan. jeongmin pergi bersama eun soo
dan meninggalkan yoon hee sendirian, yoon hee melihat youngmin dari
kejauhan,kemudian dia bergegas pergi.
“kim yoon hee ah~…!” Panggil youngmin.
Yoon hee berhenti dan
menengok. “aahh.. jo youngmin ah~,kau mau pulang?”
“kau sendiri liatnya
gimana? , tentu saja mau pulang”.
“oh, tadi kenapa memanggilku,ada
yang penting?”
“aaa.. aniyoo, aku hanya ingin memanggilmu saja”.
Yoon hee terdiam kemudian kembali berjalan. “ya~ kim yoon
hee…”. youngmin mengejar yoon hee.
“ada apa lagi….” Yoon
hee terlihat sangat lesu.
“kau mau ikut denganku
tidak?”
“origaa?”.
“nanti kau akan tau…
khajja.” youngmin memegang tangan yoon hee kemudian pergi mengendarai sepeda.
Mereka tiba disuatu tempat yang berada di bawah bukit.
“Untuk apa kau
mengajakku kesini?”.
“ bukan disini, ada
diatas, ayo”.
youngmin berjalan di depan sementara yoon hee berada di
belakangnya dan dengan gaya youngmin yang masih dingin, semakin lama mereka
berjalan semakin dingin pula suhu diatas bukit.
“shhh dingin sekali,
seharusnya kau bilang padaku kalau mau ke bukit. Jadinya aku bisa membawa jaket”.
youngmin merasa kasian pada yoon hee, lalu youngmin memegang
tangan kanan yoon hee dan memasukannya kekantong jaketnya.
“tidak usah…!!!” yoon hee mencoba melepaskan tangannya dari
genggaman youngmin.
“sudahlah, jangan malu-malu”. Youngmin kembali memasukan
tangan yoon hee kedalam kantong jaketnya, dan mereka pun sampai.
“coba kau lihat..”youngmin mengarahkan Pandangan yoon hee
kearah sunset dan yang memancarkan cahaya orange yang indah dan hamparan padang
rumput dan pohon-pohon yang terkena biasan cahaya dari sunset.
“waah indah sekali….aku belum pernah melihat pemandangan
seindah ini”.
Youngmin tersenyum
melihat yoonhee yang takjub akan
keindahan alam.“ayo duduk disini”.
Mereka berdua duduk di bangku yang mengarah ke hamparan
padang rumput.
“kau tau tempat
seindah ini darimana?”.
“waktu aku masih
kecil, aku pernah diajak ibuku kesini, waktu itu aku menangis gara-gara
teman-temanku menjahiliku,kata ibuku aku tidak boleh menangis terus karena aku
anak laki-laki, jadi harus kuat, jadi
kalau aku sedang sedih, bosan atau apalah, aku selalu kesini.”
“jadi begitu,… jeongmin dan eunsoo pasti sering kesini juga
kan, tapi kenapa mereka tidak memberi tahuku ada tempat seindah ini”.
“kamu orang pertama yang aku ajak kesini, jeongmin dan eun soo
tidak tau”. Yoon hee pun terkejut.
“mwo?? jadi aku orang pertama yang kau ajak kesini?”
youngmin melepaskan earphone yang tergantung di lehernya dan
memakaikannya ke ketelinga yoon hee.
“kau dengarkan musik ini lalu kau tutup matamu, pasti perasaanmu
akan tenang”. Yoon hee menuruti kata-kata youngmin, setelah lama menghayati
musik dan merasakan udara di sekitar yang sejuk, yoon hee pun merasakan hal
yang dikatakan youngmin tadi.
“hhhmmm…. Iya, tenang sekali” yoon hee akhirnya tersenyum
setelah sebelumnya merasa sedih. youngmin ikut tersenyum melihat gadis yang dia
sayangi itu kembali menunjukkan senyumnya yang cantik setelah lama tak terlihat,
youngmin memandang wajah yoon hee dengan penuh kasih yang masih terpejam dengan
suasana yang ada, youngmin pun memegang tangan yoon hee dan membuat yoon hee
tersadar, dan mendapati youngmin sedang memandangnya, youngmin pun melepas
earphone yang ada di telinga yoon hee dan perlahan mendekatkan wajahnya pada
yoon hee, tapi yoon hee hanya terdiam seolah-olah dia tersihir oleh tatapan
youngmin, mata yang bersinar, wajah youngmin yang putih bersih, dan rambutnya
yang coklat berponi itu terbiaskan oleh cahaya sunset sore yang membuat dia
semakin tampan. Tiba-tiba membuat jantung yoon hee berdetak kencang.
Yoon hee pun berkata dalam hati. “omo~…apa yang harus aku
lakukan”.
Wajah youngmin pun semakin dekat dengan wajah yoon hee, yoon
hee pun memejamkan matanya, tetapi yoon hee merasa di kakinya ada sesuatu yang
membuatnya tidak nyaman. Lalu yoon hee pun berteriak.
“aaakkkkhhh…..”. teriakan yoon hee membuat youngmin kaget.
“kau ini mengagetkan aku saja, mwoayo??”
“ada…aa..ada katak di kakiku….”
“hhaaaaiizzzzhhh kau ini, dengan katak saja takut.”
“katak itu menjijikkan sekali…”
“ya sudah, ayo kita pulang..”
“tapi mataharinya belum tenggelam. Aku kan mau melihat
sunset nya.”
“kita bisa melihatnya sambil jalan. Khajja!!!”
“baiklah.” Kata yoon hee dengan suara lesu.
Yoon hee pun menuruti kata-kata youngmin dan berjalan
mengikuti youngmin dari belakang.
***
“Jo youngmin ah~….” youngmin
berbalik dan ternyata yang memanggilnya adalah yoon hee.
“annyeong… gomaptha kemarin sudah membuatku tidak sedih
lagi.” Yoon hee tersenyum pada youngmin, youngmin mentap yoon hee dengan
tatapan datar dan tak berkata apapun.
“oh ya satu lagi, ini kukembalikan sapu tanganmu, aku sudah mencucinya,
gomawo.” Yoon hee tersenyum manis, yoon hee melihat kearah youngmin, dan heran
melihat Youngmin hanya terdiam “Ya~… youngmin ah~.. kau mendengarkan aku
tidak…?? ini sapu tanganmu.”
“sini, berikan
padaku.”
“ayo kita kekelas..”
Yoon hee menggandeng tangan youngmin, youngmin hanya terdiam
dan mengikuti yoon hee.
***
Yoon hee merapikan bajunya di depan kaca toilet, shin hye
rim masuk dan tersenyum pada yoon hee,dan berdiri disampingnya.
“annyeong haseyo kim
yoon hee?”.
Hye rim menyapa yoon hee dan membuat yoon hee sangat heran
dengan sikap hye rim yang biasanya sangat kasar tiba-tiba saja berubah menjadi
ramah padanya.
“annyeong, kau sekarang berubah sekali”.
“ne, memang aku
berubah, banyak orang yang bilang begitu,
tapi aku sekalian ingin minta maaf padamu karena selama ini aku sudah jahat
padamu.”
“aahh, sudahlah tidak
perlu minta maaf, aku sudah memaafkanmu sejak lama, oh iya… Lee min ji kemana?
Aku sudah lama sekali tidak bertemu dia”.
“min ji ikut orang tuanya pindah ke Busan, emm kau tau tidak
sebenarnya yang membuatku berubah itu adalah Jo Youngmin, dulu kami sempat
berpacaran”.
“chinjjayo??”.
“iya, kita sudah lama
putus, sekitar dua tahun yang lalu, kita putus itu semua gara-gara aku dihasut
oleh hyunseong, supaya hubunganku dengan youngmin berakhir, sebenarnya sampai
sekarang aku masih mencintai youngmin.”
Yoon hee terkejut dan terlihat kecewa.“jadi….kau masih
mencintai youngmin??”
“Ne, tapi pasti dia
sudah tidak mencintaiku lagi, karena dihatinya sudah ada yeoja lain”.
“yeoja lain? nuguya?”
Tanya Yoon hee penasaran.
“Nanti juga kau akan tau siapa orangnya”. Hye rim pun berjalan
keluar meninggalkan yoon hee, yoon hee hanya terdiam mendengarkan kata-kata Hye
rim tadi.
Dikelas, yoon hee masih saja memikirkan siapa yeoja yang dicintai
Jo youngmin.
“apa jangan-jangan shin hye rim?” Yoon hee berbicara
sendiri, eun soo datang dan menepuk pundak yoon hee membuat dia kaget.
“Ya~..,kau sudah gila ya, bicara sendiri, siapa yang sedang
kau pikirkan?”
“aniyoo, aku tidak
memikirkan siapapun”.
“jeongmal??….”
Sambil menganggukkan kepalanya“Ne”.
“ah aku tidak
percaya, kau memikirkan Jo youngmin kan? Mengakulah.” Eun soo menyipitkan
matanya dan menatap Yoon hee. Yoon hee pun terdiam dan tak berkata apapun.
“huh, ya sudah kalau tidak mau mengaku”.
***
Dikelas yoon hee hanya sendiri semua temannya termasuk eun
soo sudah pulang, ketika dia berjalan keluar dia bertemu dengan youngmin.
“annyeong yongmin ah~…”
“kim yoon hee ah~…kau
belum pulang, ayo pulang bersamaku…”
“aahh, baiklah”.
“tapi sebelumnya kita
ke bukit, kau mau?”
“ke bukit….iya, aku
mau”.
Mereka pun sampai di bukit, yoon hee duduk dan memejamkan
matanya, dari belakang Youngmin membawa satu ikat bunga mawar, wajah Youngmin
memerah, dadanya berdegub kencang, dan dia berjalan sambil menggigiti bibirnya
sendiri. “aiiizzzhh, bagaimana ini…?” youngmin berbalik dan berjalan.
“tapi….”dia menghentikan langkahnya. “aku harus
mengatakannya…” dia kembali dan duduk di samping Yoon hee.
“kim yoon hee ah~ aku
ingin mengtakan sesuatu padamu”.
“mwoayo??”.
youngmin mengeluarkan bunga yang dia sembunyikan di belakangnya.
“kim yoon hee ah~, joneun….saranghaeyo… would you be my
girlfriend?”
yoon hee terdiam mukanya mulai memerah.
“mwo?” kata yoon hee
tak percaya dengan ucapan youngmin.
“naega jeongmal saranghaeyo…… kalau kau menerimaku ambillah
bunga mawar ini. tapi kalau kau menolakku, ambil dan buang mawar ini”. Yoon hee
kembali terdiam, youngmin mulai kecewa dan berpikir kalau dia akan di tolak
oleh yoon hee,tetapi lama kelamaan yoon hee mulai mengambil bunga yang ada
ditangan youngmin, dan tidak membuangnya ketanah.
“Ne… nado saranghae
youngmin ah~… aku mau menjadi yeojachingumu, tapi kau harus berjanji tidak akan
membuatku sakit hati lagi, aku sudah kapok disakiti terus.”
“Ne, aku janji, aku
akan menjagamu dan menyayangimu. Aku tidak akan pernah menyakitimu kim yoon
hee.”
Yon hee pun tersenyum mendengar kata-kata youngmin, youngmin
pun kemudian memeluk yoon hee dan mencium keningnya.
***
youngmin dan yoon hee berjalan
sambil berpegangan tangan, jeongmin dan eun soo datang dan mulai menggoda
mereka berdua. “eekkhheemm mesra sekali….bikin iri saja kalian ini.” kata
jeongmin.
Yoon hee hanya tersenyum.
“sudahlah oppa, ayo pergi jangan mengganggu mereka terus.”
jeongmin dan eunsoo pun pergi, Youngmin dan yoon hee
berjalan menuju kelas, ketika Mereka menaiki tangga dari atas terlihat
hyunseong berjalan dengan pacar barunya, youngmin dan yoon hee berhenti sejenak,
youngmin memegang erat tangan yoon hee, hyunseong melihat kearah mereka
berdua,mereka hanya terdiam dan menaiki tangga. Bel sekolah berbunyi yoon hee
terduduk di bangku Taman sambil membaca buku karena sebentar lagi akan ada
ujian kelulusan, youngmin datang sambil membawa dua es krim cokelat.
“ini untukmu.” youngmin tersenyum, yoon hee mengambil salah
satu es cream itu.
“gomawo, kau tau es
krim kesukaanku dari siapa?”
“tidak dari
siapa-siapa fellingku saja yang mengatakan kalau kau itu menyukai es cream rasa
coklat.” Yoon hee pun tersenyum.
“kau nanti kerja?” tanya
yoon hee.
“Ne, waeyo?”jawab youngmin.
“aniyaaa”.
Youngmin mengantarkan yoon hee pulang.
“ayo mampir….”
“tidak,aku harus kerja,
lain kali saja ya.”
“ya sudah,hati-hati….” Yoon hee melambaikan tangannya kepada
youngmin, yoon hee masuk kedalam rumah.
“hayo.. tadi diantarkan siapa?, namjachingu baru?” kata
eomma merayu yoon hee.
“aaahh eomma… mwoayo..,” wajah yoon hee memerah.
“tuh wajahmu merah,
namja tadi yang mengantarmu waktu itu kan, keliatannya anaknya baik,”
“ia memang baik,
sudahlah aku mau ke kamar dulu.”
Sore ini yoon hee dan eunsoo sudah berjanji untuk pergi ke
coffee bean tempat kerja youngmin, yoon hee masuk dan melihat youngmin yang
sedang duduk di meja sambil membaca buku dia langsung duduk di depan youngmin.
“chagiyaa~..”
“ kim yoon hee, sejak kapan kau disini?”
“baru saja sampai, kau sedang istirahat ya..”
“Ne, kau mau pesan
apa?”
“aku tidak ingin memesan apapun, aku kesini hanya ingin meminta
satu permintaan padamu.”
“mwoayo?”
“hhhhmmmhhm…. kau mau tidak mengajariku membuat café latte,
aku suka sekali dengan café latte
ya….ya…”yoon hee memohon.
“ baiklah, tapi tidak disini, besok saja ya.”
“Ne arrasso”.
Esok hari pun tiba.
Yoon hee menagih janji youngmin padanya. “kau sudah janji
hari ini mau mengajariku.” “iya… chagi…”youngmin
mengacak-acak rambut yoon hee.
Mereka pun sampai di rumah youngmin. Rumah megah yang di
kelilingi pagar yang tinggi dengan ukuran-ukiran yang indah di setiap teralis
besinya, taman bunga yang indah dengan air mancur yang semakin menambah
keindahan pekarangan rumah itu.
“ini rumah siapa??” kata yoon hee penasaran.
“ini rumahku, ayo masuk.”
“rumahmu….?” Yoon hee terkejut.
“Ne, sudahlah ayo masuk”. youngmin menarik tangan yoon hee,
didapur rumah youngmin sudah tersedia mesin pembuat kopi.
“kau punya mesin sendiri?”
“ia aku membelinya dengan uang hasil kerjaku.” yoon hee hanya
menganggukkan kepala, youngmin pun mengajari yoon hee tahap-tahap pembuatan
café latte dia membuat satu gelas dan menyuruh yoon hee mencicipinya.
“cobalah ini.”
Yoon hee pun meminumnya. “eeum enak enak sekali, sekarang
aku sudah tau caranya, aku juga mau membuat café latte untukmu.” Yoon hee
mendorong youngmin hingga youngmin terduduk di bangku.
“nah sekarang kau
duduk disini.”
“yakin kau mau buat
sendiri?”
“tenang, pasti buatanku lebih enak dari buatanmu.” Yoon hee pun
mulai membuat café latte seperti yang dibuat youngmin tadi.
Setelah beberapa saat yon hee pun selesai dan memberikan
hasil buatannya pada youngmin.
“cobalah pasti enak.” Yoon hee menyerahkan secangkir café
late pada youngmin buatannya dengan percaya diri.
“dari luarnya bagus, aku
coba rasanya.” Ketika youngmin meminumnya raut mukanya tampak berubah.
“kau lupa memberi gula ya.”
Yoon hee heran. “hah chinjjayo, coba aku rasain.” setelah
yoon hee mencoba raut mukanya juga berubah.
“iya hehehe mianhae, sebentar aku kasi gula.” Yoon hee
mengambil gula cair yang ada di meja.
“kalau sekarang pasti
enak”.
“eumm lumayan, sekarang aku ajarkan menbuat latte art diatasnya.”
youngmin menuangkan krim dan membuat gambar diatas café latte buatan yoon hee
tadi.
“sekarang kau coba.”
“baiklah…” yoon hee menggambar bentuk love, walaupun
gambarnya acak-acakan.
“lumayan bagus, untuk pemula.. mauu kau beri nama apa?” Tanya
Youngmin
“apa ya, diatasnya ada gambar love bagaimana kalau café
latte love, bagus tidak??” usul yoon hee, youngmin hanya tersenyum.
***
Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan, yoon hee mencari
namanya di papan pengumuman dan ternyata dia lulus. “hah eun soo ah~.. aku
lulus!” Yoon hee terlihat sangat bahagia.
“Nado yoon hee ah~…” eun soo kemudian memeluk yoon hee, yoon
hee melihat youngmin dan menghampirinya.
“chagiya…. Aku lulus..” Yoon hee memeluk youngmin.
“chinjja,.. chukaeyo chagi..” youngmin tersenyum, “tapi ada
yang ingin kubicarakan.”
“mwoayo?” yoon hee heran melihat youngmin.
“nanti saja, bagaimana kalau nanti kita ke bukit.”
“hhhmmmm, baiklah”.
Mereka pun sampai dibukit.
“apa yang mau kau bicarakan chagi…?” Tanya yoon hee.
“sebelumnya aku ingin minta maaf, karena selama ini aku
tidak pernah mengatakannya padamu.”
“tentang apa?”
“sebenarnya aku mendapat beasiswa untuk kuliah di Amerika.”
“apa beasiswa?.. jadi kau akan mau pergi??” yoon hee
terlihat kecewa.
“Ne.” jawab youngmin.
“kau mau meninggalkanku sendirian, sampai kapan?” yoon hee
mulai mengeluarkan air mata.
“aku tidak tau, tentunya sampai aku selesai kuliah.” Jawab
youngmin singkat.
“tapi kita baru saja pacaran, kau tega mau meninggalkanku…”
“mianhaeyo chagi, tapi aku harus pergi.”
“kau jahat!!” yoon hee menangis dan pergi meninggal kan
youngmin.
“kim yoon hee ah~…. Mianhae…” youngmin menahan tangan yoon
hee.
“sudahlah tidak perlu minta maaf, nan niga neomu mipda!!” yoon hee pun akhirnya
pergi.
Seminggu kemudian youngmin sudah siap untuk pergi ke bandara.
Lee jeongmin dan choi eun soo pun mengantar Jo youngmin, dan tanpa kim yoon hee..
“youngmin ah~.. bagaimana dengan yoon hee?” Tanya jeongmin
pada youngmin.
“aku sudah minta maaf
padanya, tapi sepertinya dia marah sekali padaku.”
“begini saja, aku akan
coba membujuk yoon hee, kalian duluan saja ke bandara.” Kata eun soo.
“ide bagus, ayo kita berangkat.” jeongmin dan youngmin pergi
kebandara sementara eun soo pergi kerumah yoon hee.
Eun soo pun mengetuk pintu rumah yoon hee. Dan yoon hee lah
yang membuka pintu.
“eun soo ah~..” kata yoon hee.
“yoon hee ah~.. apa yang kau lakukan.. kau tidak mau bertemu
youngmin untuk terakhir kalinya??”
“aku tidak mau bertemu dengan dia.”
“aku tau kau marah sekali pada youngmin, tapi ini untuk yang
terakhir kalinya, dia itu sayang sekali padamu.”
“kalau dia menyayangiku,
dia tidak mungkin meninggalkanku.”yoon hee meneteskan air matanya.
“tapi dia itu ingin mengejar cita-citanya, apa kau mau
menghalanginya…”
“tapi bagaimana denganku??”
eunsoo mulai tidak suka dengan keegoisan yoon hee.
“kau egois sekali, jadi youngmin harus meninggalkan
cita-citanya hanya untukmu, aku tidak menyangka kau ini benar-benar egois.”
Yoon hee hanya terdiam, eunsoo kemudian pergi meninggalkan
yoon hee, yoon hee memikirkan kata-kata eunsoo tadi.
“geurae… aku egois, aku tidak boleh begini terus, aku harus
pergi kebandara.” Yoon hee melihat jam dan ternyata 1 jam lagi pesawatnya akan
terbang.
“aku harus cepat-cepat”.
sementara itu di bandara.
“youngmin ah~.., aku sudah membujuk dia tapi dia tetap saja
egois.” kata eunsoo.
“tidak mungkin pasti dia datang.” youngmin kemudian duduk di
kursi tunggu.
“sabarlah youngmin ah~..” jeongmin menghibur youngmin.
“kenapa dari tadi tidak ada taksi,…” yoon hee melihat kanan
kirinya tapi sama sekali tidak terlihat ada taksi, dia melihat sepeda yang
terparkir di depan Rumahnya.
“aahh, Naik sepeda saja.” Yoon hee pun mengayuh sepedanya
dengan sangat cepat hingga dia tidak mengetahui kalau ban sepedanya bocor.
“haaiiizzhh ban sepedanya bocor, bagaimana ini??, 10menit
lagi Jo youngmin berangkat,..” yoon hee meninggalkan sepedanya begitu saja dan
berlari menuju bandara. Kebetulan bandara tinggal beberapa meter lagi.
“youngmin ah~ pesawatnya sudah mau berangkat, nanti yoon hee
biar aku yang urus, kau pergi saja.”kata eunsoo,
youngmin sudah putus asa karena yoon hee belum datang.
“sudahlah dia juga tidak akan datang. jaga dirimu kawan.”
jeongmin memeluk temannya itu, yoon hee sudah sampai di bandara dia mencari
youngmin tetapi dia tidak menemukannya.
“apa jangan-jangan dia sudah berangkat?” yoon hee berlari
lagi mencari youngmin.
“eunsoo ah~.. jaga
kim yoon hee untukku” kata youngmin pada eunsoo.
“ Ne, arraseo.”
“baiklah aku pergi dulu.”
beberapa saat kemudian yoon hee bertemu dengan jeongmin dan
eun soo.
“itu kim yoon hee.” Jeongmin melihat yoon hee.
“yoon hee ah~…” eun soo memanggil yoon hee.
“eunsoo ah~,… youngmin sudah berangkat??”
“dia baru saja
berangkat.”
“mwo….?, aku harus menyusul dia, pesawatnya pasti belum
berangkat.” Yoon hee kemudian pergi mencari youngmin kembali.
“Jo youngmin ah~…” yoon hee mencari youngmin dia melihat di
sekelilingnya tetapi tidak menemukan youngmin.
“dia sudah pergi.” Yoon hee meneteskan air matanya, dan
tertunduk…tetapi tiba-tiba…
“kim yoon hee….”suara youngmin terdengar dari kerumunan
turis, yoon hee Tersenyum melihat youngmin.
“youngmin ah~…”
youngmin memeluk yoon hee dan berkata “mianhaeyo…”
“kau tidak perlu minta maaf, aku yang egois.”
“mengapa kau menangis?” yoon hee mengusap pipi yoon hee yang
basah terkena air mata.
“kau tidak pergi….?”
“memangnya kau sudah tidak marah denganku lagi?”
“aku mengizinmu pergi, tapi kau harus ingat aku dan jangan
pernah melupakanku.”
“gomawo chagiya, kau sudah mengizinkanku pergi, aku janji
tidak akan pernah melupakanmu, hhmmhhmm sebentar aku punya sesuatu untukmu.”
Yoon hee mengeluarkan kalung yang sama seperti ia pakai.
“kalung ini sama seperti kalungku, sini biar aku pasangkan.”
youngmin memasangkan kalung itu keleher yoon hee.
“cicin…?” yoon hee melihat dikalung itu terdapat cincin.
“dicincin itu ada namaku, dan dicincin ini ada Namamu.”
“aku akan selalu menunggumu chagiya…”
“mungkin aku akan kembali 2 tahun lagi, kau tunggu aku
dibukit ya, pasti aku datang.” Youngmin tersenyum dan mengelus lembut kepala
yoon hee.
“baiklah aku akan menuggumu.” youngmin mencium kening yoon
hee.
“jaga dirimu baik-baik.” youngmin pun pergi meninggalkan
yoon hee, yoon hee menggenggam Kalung yang diberikan youngmin dan berlari
sekencang-kencangnya menuju bukit dia berlari ditengah-tengah padang rumput, ketika
sampai yoon hee melambaikan Tangannya kepesawat terbang.
“aku akan menunggumu youngmin ah~, jangan lupakan aku yaa”.
***
Dua tahun
kemudian….
Yoon hee bergegas membereskan buku-buku. “ya sudah aku pergi
dulu.”
“Ya~.. orrigaa, memangnya kelasmu sudah selesai semua?” kata
eunsoo.
“dosennya sedang sakit,
jadi setelah ini tidak ada kelas, sudah ya aku pergi dulu”. Yoon hee berlari
menuju atas bukit, tapi setelah yoon hee sampai dia tidak melihat youngmin.
“mungkin dia sebentar lagi datang.” Yoon hee duduk menunggu
youngmin, sudah 2 jam yoon hee menunggu youngmin.
Yoon hee pun menarik nafas dan menghembuskannya. “dia tidak
datang, mungkin besok atau lusa,ah tapi aku sangat merindukannya.”
Yoon hee mencium aroma harum café latte. “inikan aroma café
latte.”
“kalau café latte
love gimana?” terdengar suara namja yang sudah tidak asing lagi bagi yoon hee,
itu adalah suara youngmin dari belakang yoon hee.
“youngmin ah~….kau benar-benar datang.” Yoon hee tersenyum
lebar dan matanya pun berkaca-kaca karena kini orang yang dia cintai telah
berada di depan matanya lagi.
“ini aku membuatkanmu café latte.”
“gomawo… aku sangat merindukanmu chagi….” Yoon hee menaruh
café latte nya dan memeluk youngmin.
“aku juga merindukanmu chagiya, ayo duduk kita minum
bersama.” youngmin dan yoon hee duduk dan meminum café latte.
“kau mau tetap tinggal disini?” kata yoon hee.
“tidak, minggu depan aku harus kembali ke Amerika, tapi aku
akan kembali nanti kalau disana musim dingin.”
“Ne, gwenchanayo.” Yoon hee bersandar di pundak youngmin.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar