Belajar bahasa Korea

Kamis, 10 Januari 2013

[FANFICTION] ENDLESS LOVE ( Chapter 1 - I Wish )



Title: Endless Love [ chapter 1 – I wish ]
Author: Devie Diip ^^
Genre :Romance,Sad, School Life
Length: Chaptered
Cast :     - Xi Luhan (EXO)
                -Shin Seo Mi (OC)
                -Byun Baekhyun (EXO)
                -Kwon Yuri (SNSD)
Disclaimer : ide cerita sepenuhnya milik saya, No Plagiat,  No Copas
 ^^My First FanFic…Sebenarnya ff ini bukan murni kemauan dari diri sendiri tapi ff rekomendasi/tantangan dari kakak saya,karena aku biasanya Cuma buat ff yang Castnya biasku^^,berhubung aku sama kakakku itu lagi demam EXO para alien “ganteng+gagah” dari planet EXO,akhirnya terpilihlah Luhan dan Baekhyun yang kebetulan adalah biasnya kakak saya,akhirnya terciptalah Fanfic ini….^^
Ini lumayan panjang Loh…Ciyus deh.
Plot is Mine.Pure from my imagination, jadi mohon maaf bila ada kesamaan cerita atau tokohnya dan sedikit agak Gaje, typo bertaburan dimana mana  : )…dan ini baru Prolog dan jika banyak yang suka akan saya Share lagi kelanjutannya… ^^



^^HAPPY READING^^


Chapter 1 ( I Wish… )


*******************************************************************************



Seo Mi menghirup nafas panjang sembari memegang selembar foto,ia menghapus setitik cairan bening yang mengalir jatuh perlahan ke pipinya,hembusan angin di puncak Namsan tower membelai lembut pipi wanita itu,ia melihat foto yang sedari tadi ia pegang wanita itu tersenyum kecil,namun kepedihan tergambar jelas dalam senyumannya,sebuah foto dengan ia bersama seorang Namja tampan tengah merayakan ulang tahun didalamnya.Ia sangat ingin menangis sejadinya,ia berusaha menahan air matanya ia tak ingin Namja yang ada di foto itu tahu kalau ia menangis. Menangisi kepergiannya….
Seorang namja yang sangat sulit untuk dilupakan,sesosok namja hangat yang selalu setia mendampinginya dari kecil hingga ia dewasa,selalu mendampinginya ketika senang maupun sedih…Seo Mi memutuskan untuk menyimpan foto itu kembali karena sudah tidak tahan ingin menangis,bayangan Namja itu terus terbayang di setiap langkahnya. …Seo Mi keluar dari menara tersebut,ia menghampiri sebuah mobil yang berhenti di depan pintu menara
 “kau sudah selesai?” Seorang namja tampan berada dalam mobil itu.                                                                       
“nee,kajja”jawab Seo Mi sedikit menunduk.
 “kau menangis lagi?”namja itu memberikan tisu untuk Seo Mi.
 “Ani…aniyeo,”Seo Mi berusaha menutupi kesedihannya,tapi namja itu sudah sangat tahu kebiasaan Seo Mi jika ia mengingat masa lalunya,
 “kau jangan berbohong padaku,minggu depan kita akan menikah,seharusnya kau senang,aku tau kau sangat susah untuk melupakan Luhan,tapi kau harus tau dia sudah pergi dan kau harus memulai hidup baru,hidup baru itu kita akan jalani bersama”Namja itu memegang tangan Seo Mi erat.
 “nde oppa,arasho..mian aku telah membuatmu sedikit kecewa,aku hanya sedih karena tiba-tiba wajah itu muncul di ingatanku,tapi aku harus segera melupakannya,aku janji oppa” Seo Mi menyandarkan kepalanya di pundak Baekhyun yang minggu depan akan menikahinya.
Baekhyun adalah namja Tampan yang telah membuat Seo Mi sedikit melupakan Luhan yang lebih dulu mengisi hati Seo Mi,sebulan lalu Baekhyun melamar Seo Mi dan minggu depan adalah hari pernikahan mereka….tapi Luhan masih terus berada dihatinya untuk selamanya…




Seoul,27 Desember 2000

“Nah Luhan pemeriksaanmu sudah selesai,kau boleh bermain kembali” kata Dokter Shin yang memeriksa Luhan pasien kecilnya ini.
 “appa,apa sudah selesai ?,Luhan baik-baik saja kan ?”tanya Seo Mi pada appanya yang bekerja sebagai dokter.
 “nee…kau boleh mengajaknya bermain  lagi,dan ingat kau jangan mengajaknya bermain yang melelahkan,apalagi berlari,kau tahu kan” kata Dokter Shin pada anaknya Seo Mi.
 “nee appa, arasho…Luhan ayo kita pergi” ajak Seo Mi.
 “Seo mi-ah kita mau pergi kemana?”tanya Luhan penasaran karena dari tadi Seo Mi sangat bersemangat mengajaknya ke suatu tempat,Seo Mi berhenti di sebuah taman yang berada di rumah sakit itu.
 “emm tunggu sebentar” Seo Mi berjalan menuju tanaman bunga yang berada disana dan memetik satu tangkai bunga mawar.
 “ini…untukmu”kata Seo Mi memberikan bunga mawar pada Luhan,Luhan tersenyum manis pada Seo Mi.
“Gomawo” kata Luhan,
mereka berdua duduk di bangku taman,mereka terdiam beberapa saat sampai akhirnya Luhan berbicara.
 “emm Seo Mi-ah aku ingin bertanya padamu ?” kata Luhan ragu-ragu.
 “apa yang ingin kau katakan”kata Seo Mi dengan polosnya.
 “kenapa kau mau berteman denganku?”kata Luhan.
 “karena saat pertama kali bertemu denganmu aku suka padamu,dan sangat ingin berteman denganmu”jawab Seo Mi .
“emm,kau suka padaku?”tanya Luhan.
 “hmm”jawab Seo Mi dengan semangat,Luhan hanya tersenyum manis sambil sesekali menghirup bau wangi dari bunga mawar itu.


*******************************************************************************


Hari ini Luhan kembali kerumahnya,ia sangat senang karena diijinkan pulang walau hanya untuk beberapa hari,Luhan sekarang harus selalu rajin memeriksakan kondisinya ke rumah sakit,karena ia mengidap penyakit kelainan Jantung,kondisi itu sangat menyakitkan untuk Luhan karena ia masih berumur 10 tahun dan harus menerima kenyataan difonis dokter menderita penyakit itu,tapi Luhan sudah tidak pernah takut lagi karena sekarang dia sudah mempunyai seorang sahabat yang selalu menemaninya yaitu Shin Seo Mi seorang gadis kecil yang ia kenal beberapa tahun lalu karena Seo Mi selalu ikut menemani ayahnya memeriksa pasien,Luhan berbaring sebentar lalu ia membuka jendela kamarnya ia melihat sekelompok anak yang sedang bermain bola, Luhan tertarik untuk mencobanya ia mendekati anak-anak itu,bola itu menggelinding kearah Luhan.
 “hey berikan bolanya”kata  salah satu anak pada Luhan.
 “bolehkah aku ikut bermain?”pinta Luhan.
“baiklah” jawab anak itu
,Luhan lupa kalu ia tidak boleh bermain bola karena jika ia bermain bola pasti ia akan berlari dan itu sangat membahayakan dirinya,akhirnya karena ia kelelahan nafasnya mulai sesak,anak-anak disana langsung memberitahu ibu Luhan,terlihat jelas sekali diwajahnya rasa yang teramat sakit,rasa sakit yang membuatnya mencekram kuat dadanya,Luhan sudah tidak kuat lagi dan akhirnya ia tidak sadarkan diri,Ibu Luhan menelfon ambulace dan Luhan pun dilarikan kerumah sakit.
 “tarik nafas yang dalam dan tenang”dokter Shin memberikan arahan pada Luhan agar ia tenang.
wajah Luhan terlihat sangat pucat,dengan bantuan alat pernafasan Luhan mengikuti arahan Dokter Shin,Seo Mi yang melihat keadaaan Luhan yang hampir terenggut nyawanya hanya bisa berdoa agar sahabatnya ini bisa kembali sembuh dan bermain lagi dengannya,Seo Mi duduk di bangku tunggu sambil terus berdoa agar Luhan bisa selamat,Seo Mi menunggu sampai tertidur,Dokter Shin selesai memeriksa Luhan dan akhirnya Luhan bisa terselamatkan ia melihat anaknya tertidur dengan wajah yang terlihat lelah,ia menggendong tubuh kecil Seo Mi keruangannya dan menidurkannya,ia mengelus lembut rambut Seo Mi.
 “aigoo,,lihat wajah anak kita chagi,aku jarang sekali melihat wajahnya seperti ini,wajah kelelahan ini terakhir kali aku lihat saat kau pergi meninggalkan kami,tapi sekarang wajah ini terlihat lagi,dia pasti sangat menghawatirkan Luhan”dokter Shin menyelimuti Seo Mi dan mencium kening Seo Mi.


********************************************************************************


Seo Mi terlihat sangat sibuk mengumpulkan beberapa bunga liar yang ada di taman didekat rumahnya,ia akan memberikan bunga ini pada Luhan,
 “Seo Mi-ah…”terdengar suara yang sangat Seo Mi hafal memanggil namanya.
 “Luhan..”Seo Mi terkejut karena melihat Luhan sudah kembali sehat dan sekarang berada di depannya,
“Luhan kau sudah sembuh…?bagaimana bisa?”
tapi sebelum Luhan menjawab Seo Mi sudah menangis duluan.
 “ya..!! kenapa kau menangis?”Luhan mendekati Seo Mi.
 “kau jahat…kau tahu tidak kemarin aku sangat khawatir,aku takut kau meninggalkanku,,hiks hiks” Luhan menghapus air mata Seo Mi dengan jari-jari kecilnya.
 “kan sekarang aku sudah sembuh kembali,emm apa  itu untukku?”tanya luhan sambil menunjuk bunga yang di pegang Seo Mi.
 “nde..”seo mi memberikannya pada Luhan,
Luhan mengambil dua bunga yang ia pegang dan membentuknya menjadi dua buah cincin,
“berikan tangnmu” kata luhan
Ia memasangkan cincin itu di jari manis Seo Mi.
“apa ini?” tanya Seo Mi.
“kau pasang ini di jari manisku”Kata Luhan
Seo Mi mesangkan cincin itu di jari manis Luhan.
“nah sekarang kita sudah bertunangan”kata Luhan dengan gembira.
“Mwo ?,bertunangan ?”kata Seo Mi yang masih bingung sambil memperhatikan cincin di jari manisnya.
“kata ayah dan ibuku,ketika kita memasangkan cincin di jari manis orang yang kita sayangi itu artinya bertunangan,dan pasti sebentar lagi akan menikah”jelas Luhan.
“jadi sebentar lagi kita menikah”tanya Seo Mi dengan polosnya.
“hmm,dan jika kita besar nanti,aku berjanji akan menikahimu,kau mau kan?”kata Luhan.
“nde…aku mau”kata Seo Mi dengan gembira.
“semoga tuhan masih memberikanku kesempatan untuk menikahi Seo mi nanti”batin Luhan sambil memandang danau yang ada di depan mereka.


********************************************************************************


Dokter Shin membuka pintu kamar Seo Mi dan melihat Seo Mi sedang tersenyum di depan Cermin sambil berputar-putar dengan sehelai kain putih yang ia lilitkan dibadannya.
“apa yang kau lakukan?”
“dan…dan mana tirai yang ada di jendelamu”tanya Dokter Shin
Dengan polosnya Seo Mi menjawab
“ayah lihat,ini gaun pengantinku”
“Mwo ?? gaun pengantin?,apa yang kau maksud?”tanya Dokter Shin heran.
“kan sebentar lagi aku akan menikah dengan Luhan”kata Seo Mi.
“M-mwo? Menikah dengan Luhan,Aigoo…tapi jangan pakai tirai itu juga,ayah membelinya dengan harga mahal,dan sekarang kau merusaknya…Aigoo kau memang persis seperti ibumu”kata Dokter Shin sambil mengelus rambut Seo Mi.


********************************************************************************


Seoul,at Junior High School.
             Luhan sekarang sudah berumur 16 tahun,wajahnya sangat tampan,banyak yeoja seumuran dia bahkan Noona yang mengantri ingin menjadi pacarnya,namun dihati Luhan hanya ada Seo Mi yang umurnya hanya beda 1 tahun dengannya.
Seo Mi menunggu Luhan sambil mengunyah permen karet dan sesekali melihat jam ditangannya sambil meniup permen karetnya
“aiisshh….lama sekali dia,apa yang dia lakukan didalam”kata Seo Mi sambil sesekali melirik kedalam sekolah Luhan,
Hari ini mereka sedang mengurus surat kelulusan mereka untuk melanjutkan ke SMA,
“Seo Mi-ah…”panggil Luhan sambil berlari kecil menghampiri Seo Mi,ia membawa banyak sekali hadiah yang diberikan  “Fans”nya
“kau dapat hadiah lagi?”tanya Seo Mi’
“hmm bisa kau bantu aku,aku sedkit kesulitan”kata Luhan
“wuuahh,cokelat,buatku ya”pinta Seo Mi
“nde,ambil saja”kata Luhan.
Mereka duduk di bangku taman,Seo Mi sibuk menghabiskan coklat yang di berikan Luhan,sementara itu Luhan terlihat murung.
 “hmm kata dokter aku difonis hanya bisa bertahan hidup hingga umur 18 tahun dan sekarang umurku sudah 16 tahun berarti waktuku hanya tersisa 2 tahun lagi”batin Luhan.
Luhan menatap Seo Mi,bibir Seo Mi belepotan terkena Cokelat.
“aisshh,..ya..!! kau jorok sekali,seperti anak kecil saja”kata Luhan sambil membersihkan bibir Seo Mi.
“wae..?wajahmu terlihat murung ada apa”tanya Seo Mi
Luhan kembali berfikir.
“bagaimana Jika aku meninggal nanti,pasti Seo Mi akan sangat sedih, aku sangat mencintainya,tapi waktuku hanya 2 tahun…,aigoo… Luhan apa yang kau pikirkan,yang menentukan hidup dan mati hanya tuhan,kau harus yakin hidupmu masih panjang,dan kau sudah berjanji pada Seo Mi akan menikahinya nanti”,batin Luhan sudah semakin kacau memikirkan semua ini.
“Luhan…chagi..kau baik-baik saja,apakah kau mulai sesak nafas lagi?”kata Seo Mi yang mulai cemas.
“ani,aku hanya sedikit berfikir”kata Luhan
“mwo ? berfikir tentang apa?”tanya Seo Mi penasaran
“tapi sebaiknya aku dari sekarang harus menjaga jarak dengan Seo Mi,tidak mungkin seterusnya Seo Mi terus berada di sisiku sampai disaat aku harus meninggalkannya,aku tidak mau  melihatnya menangis,tapi bagaimana caranya”batin Luhan.
Tanpa menjawab pertanyaan Seo Mi,Luhan pun langsung mengajak Seo Mi pulang.
Dirumah Luhan terus berfikir bagaimana caranya ia bisa menjauhkan Seo Mi darinya.
“Daebakk !!!,aku tahu caranya”kata Luhan bersemangat.


To Be Continue…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar