Tittle : Good Day ( What is
Love? )
Author:
-Dedew Dewhy-
Length:
oneshoot
Main
Cast:
-Jung Daehyun (B.A.P)
-Lee Ji Min (OC ,
imagine as you)
Genre:
romance.
Rating:
All
age^^
Warning!!
Typo bertebaran, gaje, absurd, abal-abal (author ngaku)… -__- setting dan latar
dalam ff ini hanya karangan author aja… jadi kalau misalnya readers jalan-jalan
ke Seoul (aamiiinn) terus nyari tempat kayak dlm ff ini, kemungkinan bakal gak
ada… ahahahha^^
Happy reading!!!
*******-oOo-*******
#NP Good Day – by IU
.
.
.
.
05.00 KST.
Masih sangat pagi untuk memulai aktivitas. Namun Ji Min
sudah bangun untuk bersiap-siap berangkat sekolah. Ji Min sengaja bangun pagi
karena dia ingin berangkat sekolah sambil melihat bunga sakura yang berguguran
di sepanjang jalan menuju sekolahnya.
06.00 KST.
Yeoja itu sudah siap untuk berangkat sekolah. Udara pagi
yang segar, angin yang berhembus meniup rambut panjangnya dengan lembut. Dengan
semangat Ji Min pun berangkat sekolah.
Lee Ji Min pov.
Seperti biasanya, aku setiap hari bangun pagi untuk
berangkat sekolah. Langit yang biru dengan awan yang berarak, aahhh~ benar-benar
hari yang cerah…
Aku Lee Ji Min, umurku 17 tahun, aku adalah siswi kelas 2
di Seoul High School. Aku sengaja bangun pagi agar aku bisa menikmati udara
pagi sejuk kota Seoul. Aku berjalan santai di trotoar, dan disepanjang trotoar
itu sudah tersedia beberapa bangku taman yang di sediakan untuk pejalan kaki
yang bila sedang kelelahan saat berjalan kaki bisa duduk disana untuk
beristirahat atau hanya untuk sekedar menikmati guguran bunga sakura.
Disepanjang jalan memang di tumbuhi pohon-pohon sakura yang berguguran setiap
tahunnya, benar benar sangat indah…
saat kita berada di tengah-tengah guguran bunga sakura itu,
kita akan merasakan suasana yang sangat nyaman dan romantis. Aku pun memutuskan
untuk duduk disalah satu bangku disana, aku melirik jam tanganku dan aku pikir
masih ada banyak waktuku untuk pergi ke sekolah, aku pun memejamkan mata untuk
menikmati suasana yang ada, sambil berkata dalm hati. ’Seandainya saja aku
menikmati suasana seperti ini bersama seseorang yang aku cintai, pasti
menyenangkan sekali’.
Setelah beberapa saat terlena, aku pun membuka mataku. Sungguh
kekanakan sekali khayalanku itu...hihi^^
Namun kini pandanganku telah tertuju pada seseorang, akupun
terkejut dan terdiam sesaat, aku merasa angin sangat kencang namun lembut (?)
menerpa tubuhku, jantungku berdegub kencang dan mataku serasa enggan tertutup
lagi ketika aku melihat sesosok namja manis dengan rambut hitam kelam dan
bertubuh tinggi berjalan melintas di depanku, entah kenapa ketika melihat namja
itu di hatiku ada rasa yang berbeda, rasa yang selama ini belum pernah aku
rasakan sebelumnya. Aku sendiri bingung kenapa aku tiba-tiba merasakan hal ini
ketika aku melihat namja itu. Aku memperhatikan seragam yang ia kenakan,
seragamnya sama seperti yang aku pakai, itu berarti dia bersekolah di sekolah
yang sama sepertiku. Aku pun berjalan mengikutinya dari belakang, aku penasaran
sekali dengan namja itu, perlahan aku mengikuti dia sambil memperhatikan
dirinya dari atas sampai bawah. Dia bersekolah di sekolah yang sama sepertiku,
tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya di sekolah.
Lee Ji Min pov
end.
Ji Min pun mengikuti namja itu sampai ke sekolah, kemudian
namja itu masuk ke ruang kepala sekolah. Ji Min pun mendekati pintu ruang
kepala sekolah bermaksud mengintip sedikit kondisi di dalam ruangan itu.
~Nunmuri chaollaseo gogael deureo
Heureuji motage tto saljjak useo~
Nada dering ponsel Ji Min menggelegar nyaring, sampai orang-orang yang sedang berada di dalam ruangan itu serempak menoleh kearah asal suara.
Heureuji motage tto saljjak useo~
Nada dering ponsel Ji Min menggelegar nyaring, sampai orang-orang yang sedang berada di dalam ruangan itu serempak menoleh kearah asal suara.
“hhhaaaiiizzhh…. Siapa sih yang menelpon?” gerutu Ji Min,
ia pun sibuk mematikan dering ponselnya, karena menyadari situasi sedang tidak
baik, akhirnya Ji Min pun cepat-cepat berlari ke samping ruang kepala sekolah.
Dirasa sudah cukup aman, Ji Min pun keluar dari
persembunyiannya lalu memutuskan untuk pergi ke kelasnya dan bertekat untuk
mencari tau tentang namja itu lain waktu.
Ji Min pov.
Aku mengikuti namja itu sampai akhirnya dia masuk ke ruang
kepala sekolah, aku ingin melihat apa yang dia lakukan disana, dan ponsel ku
berdering, aaiisshh gawat! aku takut sekali kalau kepala sekolah dan namja itu
memergokiku sedang menguping pembicaraan mereka. Akupun segera berlari ke
samping ruangan untuk bersembunyi. Setelah aku pikir-pikir aku akan mencari tau
tentang namja itu lain kali saja. Dan aku pun memutuskan untuk pergi ke
kelasku.
Lee Ji min pov
end
KKKRRRIIINGGG!!!
Bel tanda pelajaran segera dimulai pun telah berbunyi.
Setelah beberapa saat bel berbunyi, Jang Seonsaeng-nim –kepala sekolah- masuk ke kelas Ji Min dengan seorang
namja. Namja yang tidak begitu asing di mata Ji Min, yaapp, namja itu adalah
namja yang dia ikuti di sepanjang jalan sampai sekolah. Ternyata namja manis
itu akan menjadi teman sekelas Ji Min.
“Annyeong haseyo…
choneun Jung Daehyun imnida…
saya adalah siswa pindahan dari Busan, Bangapseumnida.“
ujar namja itu memperkenalkan diri, senyum di bibirnya terus mengembang, memperlihatkan
betapa manisnya ia ketika tersenyum. lalu ia sedikit menunduk memberikan
hormat, memang terbukti kalau namja ini berasal dari Busan, itu nampak dari
aksen Busan yang masih terdengar saat ia berbicara.
“baiklah Daehyun, silahkan duduk di bangku kosong di
sebelah sana.”
“Ne, Saem.”
Daehyun berjalan menuju bangkunya, Ji Min terus
memperhatikan namja itu sampai ia duduk di bangkunya. Namun Daehyun tiba-tiba
melihat ke arah Ji Min, dan memergoki Ji Min sedang menatapnya, spontan Ji Min
kaget dan langsung mengalihkan pandangannya ke buku yang ada di mejanya.
“waaahh dia namja yang tampan…”
senyumnya manis
sekali..”
“dia tampan seperti model saja.” terdengar bisik-bisik beberapa yeoja di kanan dan kiri Ji Min yang kagum dengan ketampanan Daehyun.
“dia tampan seperti model saja.” terdengar bisik-bisik beberapa yeoja di kanan dan kiri Ji Min yang kagum dengan ketampanan Daehyun.
Lee Ji Min pov.
Tidak biasanya Jang Sonsaeng-nim
datang ke kelasku, tetapi setelah aku melihat seorang namja yang mengikutinya
dari belakang, namja itu tidak asing bagiku. aku pun segera mengerti maksud
dari Jang Sonsaeng datang ke kelasku,
namja itu adalah siswa baru yang akan menjadi teman sekelasku, oohh Tuhan~…dan
sekarang aku sudah tau namanya adalah Jung Daehyun, Aku senang sekali. Dan saat
dia mengenalkan diri, dia tersenyum dan wajahnya benar-benar manis. Jadi ini yang
namanya jatuh cinta, dadaku sesak dan nafasku sulit ku kendalikan, tapi rasa
sakit dan sesak itu tidak membuatku tersiksa, malah membuatku merasa sangat
bahagia karena bisa merasakan perasaan ini. Semua perasaan itu datang ketika
aku melihat dan bertemu Daehyun. tanpa sadar aku menatapnya sampai ia duduk di
bangkunya yang berada tepat di sebelah bangku tempatku duduk, aku langsung
mengalihkan pandangan ke buku di atas meja ku ketika dia memergokiku sedang
manatapnya. tapi Sepertinya banyak sekali yang mengaguminya. Aku jadi merasa
minder untuk bisa mengenalnya lebih dekat lagi.
Lee Ji Min pov
end
Jung Daehyun pov.
Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah baruku setelah
aku pindah ke Seoul bersama orang tuaku, ku akui Seoul memang kota yang indah, tapi
tentu saja Busan juga tak kalah indah...
Saat aku berangkat sekolah, aku melihat seorang yeoja manis
yang sedang duduk di bangku sambil memejamkan matanya, sepertinya yeoja itu
sedang menikmati keharuman dari guguran bunga sakura. Aku memperhatikan yeoja
itu, sepertinya dia menikmati sekali suasana yang ada. Aku berjalan dengan
perlahan saat lewat di depan yeoja itu, aku bermaksud agar aku tidak
mengganggunya. Tetapi sepertinya dia menyadari keberadaanku dan seketika dia
membuka matanya, namun aku tetap terus melangkahkan kakiku menuju sekolah, aku
merasa yeoja tadi berjalan tepat beberapa meter di belakangku, mungkin saja dia
akan pergi ke sekolah yang sama denganku. Sesampainya di sekolah, aku langsung
menemui kepala sekolah, aku dan beliau sedikit berbincang tentang beberapa
peraturan yang berlaku di sekolah ini, namun seketika parhatian kami beralih
pada suara gaduh dari ponsel seseorang yang berdering keras. Asal suara itu
dari arah pintu, ahh~ yeoja itu, sedang apa dia disana? Ku lihat ia terburu-buru
pergi meninggalkan tempat, dan sepertinya juga Jang Sonsaeng-nim sudah tidak menghiraukan kejadian tadi.
setelah itu aku dan Jang sonsaeng menuju kelas baruku, akupun memperkenalkan diri di depan
kelas, saat aku menuju ke bangku tempat aku duduk aku melihat yeoja yang tadi
pagi aku lihat di jalan. aku melihatnya sedang menatapku, ketika aku kembali
menatapnya dan bermaksud untuk senyum tegur, tetapi ia langsung mengalihkan
pandangannya pada buku pelajarannya.
Jung Daehyun pov
end.
*******-oOo-*******
Bel tanda istirahat pun berbunyi. Semua siswa
langsung keluar kelas untuk menikmati waktu istirahat yang ada. sesekali Ji Min
melihat ke arah Daehyun yang sedang membaca buku, yeoja itu ingin sekali bisa
berbicara banyak dengan Daehyun, tapi Ji Min tidak punya nyali untuk melakukan
itu. Dia terlalu malu untuk berbicara pada Daehyun, itu semua karena Ji Min
baru merasakan jatuh cinta dan dia tidak tau harus memulainya darimana. Tetapi
dalam hatinya, Ji Min tetap punya impian untuk bisa kenal lebih dekat dengan Daehyun.
Ji Min pun beranjak dari tempat duduk dan berencana untuk pergi ke kantin,
namun saat itu juga terdengar suara seseorang yang memanggil Ji Min.
“yaa! Chamkaman..”
seru orang itu.
Ji Min pun menoleh ke sumber suara, ternyata yang
memanggilnya barusan adalah Daehyun! lalu ia melihat sekeliling kelas, merasa
tidak mungkin seorang Daehyun siswa baru yang belum ia kenal sama sekali
memanggilnya tiba-tiba. Namun tidak ada siapa-siapa disana, hanya ada dia dan Daehyun.
Itu karena seluruh siswa sudah meninggalkan kelas beberapa saat yang lalu.
“kau memanggilku?” ujar Ji Min sambil menunjuk dirinya
sendiri.
Namja itu mengangguk, “Nde,
kau mau pergi kemana?”
“aku… mau ke kantin.” Jawab Ji Min dengan gugup.
“apa aku boleh ikut, aku juga mau membeli sesuatu.”
Yeoja itu nampak berpikir sebentar, “o, baiklah.”
Mereka pun berjalan bersama menuju kantin. disepanjang
jalan menuju kantin, semua orang melihat kearah mereka berdua, terutama para
yeoja yang mengagumi ketampanan Daehyun, tetapi juga ada beberapa dari mereka
yang menunjukkan wajah sinis. Karena mereka semua iri pada Ji Min yang berjalan
berdua dengan murid baru yang tampan seperti Daehyun. Dan sikap Yeoja-yeoja itu
membuat Ji Min risih, ia menoleh kearah Daehyun. Dari Sikap Daehyun, tidak
nampak sama sekali terganggu dengan kasak-kusuk para Yeoja itu. ia, tetap
berjalan santai sambil tetap menatap kedepan. Melihat sikap Daehyun yang
seperti itu, Ji Min hanya menghela nafas.
*******-oOo-*******
Sesampainya di kantin mereka memesan makanan dan duduk di salah
satu meja disana. Sekitar beberapa menit mereka duduk disana sambil menunggu pesanan
datang. diantara mereka sama sekali tidak ada yang memulai membuka suara untuk
berbicara. Karena tidak nyaman dengan situasi tersebut membuat Daehyun membuka
suara duluan.
“oh yaa, aku belum tau namamu?”
“jo…joneun Lee Ji Min
imnida.. “ kata Ji Min dengan suara yang terbata-bata karena gugup.
‘aaakkhh~ ada apa sih denganku? Kenapa aku seperti orang bodoh begini’ rutuk
yeoja itu dalam hati.’
“ Aaah~...Lee Ji Min.. aku ingin bertanya sesuatu.”
“tanya apa?” kini ia sudah bisa menstabilkan(?) dirinya.
“tadi pagi, aku melihatmu saat berangkat sekolah. Kau
sedang duduk di bangku dibawah pohon sakura sambil memejamkan mata. Kau sedang
melakuan apa?”
DEG!
‘dia~ ternyata memperhatikanku tadi pagi?? Oh tidak! Pasti
wajahku tadi pagi memalukan sekali’ ujar Ji Min dalam hati.
“oohh itu, aku sedang merasakan suasana yang sangat aku suka,
aku sangat menyukai udara pagi, bau embun, angin pagi yang sejuk, dan tentunya
bunga sakura. Suasana seperti itu sangat aku nantikan setiap pagi, makanya aku
selalu berangkat sekolah pagi-pagi sambil berjalan kaki agar aku bisa selalu
merasakan suasana itu setiap hari.” Jawab Ji Min seadanya, memang seperti itu
kenyataanya ‘kan? Ia menundukkan kepalanya dalam, ‘pasti sekarang dia berpikir
aku adalah yeoja konyol’ pikir Ji Min.
“waaww, jadi begitu. sepertinya kebiasaanmu itu sangat
menarik.”
Cepat Ji Min mendongakkan kepalanya lagi menatap Daehyun
setelah mendengar respon Daehyun mengenai kebiasaannya itu.
“benarkah?” ujarnya tak percaya.
“Nde, aku jadi
ingin mencobanya… pasti akan sangat menyenangkan.” Kata namja itu lalu
tersenyum manis. Sedangkan Yeoja didepannya mengangguk mantap dan tersenyum
pada Daehyun.
*******-oOo-*******
Keesokan harinya Ji Min berangkat sekolah seperti biasa.
Dan selalu melakukan kebiasaannya setiap pagi, yaitu duduk di bangku di bawah
guguran bunga sakura. Ji Min memandang keatas dan mulai memejamkan matanya,
cukup lama Ji Min terbuai (?) oleh suasana itu, ketika Ji Min membuka matanya,
tepat Daehyun sedang berdiri didepan Ji Min sambil mendekatkan wajahnya pada Ji
Min dan tersenyum manis. sontak Yeoja itu
pun terkejut dengan ekspresi mata membulat sempurna, nafasnya pun seakan
tercekat, menyadari kalau jaraknya kini berada sangat dekat dengan Daehyun.
“Dae, Daehyun-ssi..
a, apa yang kau lakukan?”
Namja itu tak menjawab, ia hanya terkekeh kecil. lalu
berdiri normal (?) kembali, kemudian duduk disebelah Ji Min.
“bagaimana rasanya..hhm?... tenang? Tentram? Rileks?… atau
apa?”
Yeoja itu terpatung sejenak, masih shock dengan perlakuan
Daehyun barusan… yap, dia tidak menyangka daehyun akan bertindak begitu.
Walaupun memang itu hanya tindakan sederhana, namun itu cukup sukses membuat
seakan jantung Ji Min ingin meloncos keluar, seumur-umur ia tidak pernah di
perlakukan namja seperti itu, apalagi namja itu adalah orang yang sejak kemarin
membuat Ji Min gugup.
“Ji Min-ssi? Kau sakit?
Kenapa wajahmu pucat begitu?” ujar Daehyun khawatir sambil menyentuh bahu Ji
Min seketika menyadarkan lamunan Yeoja itu..
“eh?… an, aniyo… nan gwenchana Daehyun-ssi….”
“kau yakin?”
Yeoja itu mengangguk mantap.
Setelah itu Daehyun menghela nafas lega, “syukurlah..”
Lama mereka terdiam, hanya terdengar desiran angin yang
membawa helaian kelopak bunga sakura berguguran ke tanah. “semua yang kau sebut
tadi kurasakan.” Ucap Ji Min memecah keheningan.
“eh?” ujar Daehyun menatap Ji Min tak mengerti. Yeoja itu
memandang lurus kedepan.
“perasaan tenang, tentram, dan rileks… itu yang kurasakan
saat melakukan kebiasaanku yang mungkin bagi setiap orang, ini adalah hal yang
aneh dan konyol, tapi aku menyukainya.. seperti memberi kekuatan untuk bisa
menjalani hari dengan lebih baik.”
Daehyun memandang yeoja di sebelahnya itu dengan tatapan
hangat. Kata-kata yang terlontar dari bibir mungilnya membuat Daehyun mengulum
senyum simpatik, baru kali ini ia bertemu dengan yeoja seperti Ji Min, Berpikir
sederhana untuk bisa mendapatkan ketenangan batin.
“benar begitu?”
“nde, cobalah…
kau tatap bunga-bunga sakura diatas, perhatikan helai demi helai kelopaknya
yang jatuh, tarik nafas, dan hembuskan perlahan sambil menutup matamu.”
Daehyun pun lalu melakukan hal yang tadi Ji min katakan. Ia
mulai menatap kearah bunga-bunga sakura yang masih bertengger dipohonnya, mulai
menarik nafas dan menutup mata. Sedangkan Yeoja disampingnya terus memandang Daehyun
dengan penuh kekaguman, Ji Min merasa karisma Daehyun sangat terpancar ketika Daehyun
mengikuti kata-katanya. tak lama kemudian Daehyun membuka matanya dan mendapati
Ji Min memandangnya. Sontak Ji Min salah tingkah di buatnya. Ia menggaruk
tengkuknya yang tidak gatal dan berusaha menyembunyikan wajahnya yang kini
bersemu merah.
“Ji Min-ssi, kau
benar… ini seperti terapi… perasaanku sekarang lebih tenang dan nyaman.. pantas
saja kau suka melakukannya..”
Ji min pun hanya tersenyum mendengar pernyataan Daehyun. Kemudian
yeoja itu melirik jam tangannya yang sudah menujukkan pukul 07.00 KST.
“mwo?? Daehyun-ssi… sudah jam 7, kita bisa terlambat.”
“eoh? kalau
begitu ayo cepat kita berangkat…”
Merka pun segera bergegas dan berlari cepat menuju pintu
gerbang sekolah.
Dan akhirnya merekapun tiba di sekolah sebelum bel tanda
masuk berbunyi dan pintu gerbang di tutup.
“aaahahaha… hoosshh..
hoooosshh…, untung saja kitah… tepat waktuh…” kata Daehyun pada Ji Min
dengan nafas terengah-engah sehabis berlari.
“eung!.... mianhae~…
karena terapi bodoh ku ituh… kita hampir terlambat ke sekolah..” ujar Ji Min
sambil mencoba mengatur nafas.
“terapi bodoh apa? Justru karena ‘terapi bodoh’mu itu, kita
jadi lebih cepat berlari.. geurochi?..”
Daehyun tersenyum, menampakkan eye-smilenya yang begitu menggoda.
Deegg deg deg!
Lagi-lagi senyuman maut (?) Daehyun mampu membuat dada
Yeoja di sampingnya berdegup kencang. Serasa usahanya mencoba mengatur nafas
setelah berlari tadi sia-sia karena kini dadanya terus berdetak cepat. Ia pun
kini memalingkan pandangannya kearah lain untuk menyembunyikan pipinya yang
sudah bersemu.
“aaiiggooo!!
Kalau aku begini terus saat bersamanya, aku bisa tiba-tiba mati serangan
jantung”. Gumam Ji Min.
“eh? Kau bilang apa?”
“a.. ani~… aku
tidak bilang apa-apa kok…’’ Ji Min tersenyum hambar.
Daehyun hanya diam, nampak merasa sedikit aneh dengan
jawaban Ji Min, namun ia memutuskan untuk tidak begitu memikirkannya.
*******-oOo-*******
Saat jam istirahat pun tiba, setelah beberapa saat Kim seonsaeng-nim meninggalkan kelas, semua
yeoja di kelas Ji min langsung mengerumuni(?) Daehyun. Dan itu membuatnya
sedikit terkejut, Daehyun dibuat canggung oleh perlakuan yeoja-yeoja itu pada
dirinya.
”Daehyun-ssi….
Mau kah kau pergi kencan denganku sore ini?” ucap seorang Yeoja bernama Shin Ae
tanpa basa-basi.
“Daehyun-ssi,
bagaimana kalau kita menonton film malam ini?” dan kini giliran yeoja bernama
Eun Soo yang mengajaknya. Daehyun Belum sempat bersua menjawab semua tawaran
dua yeoja itu, dan kini yeoja bernama Yoo Kyung yang merengek pada Daehyun untuk
bisa pulang sekolah bersamanya.
Menyaksikan Daehyun yang di kelilingi oleh yeoja-yeoja
centil itu, membuat Ji min merasa cemburu dan kesal. Ji min pun bangkit dari
tempat duduknya, sebelum dia meninggalkan kelas, dia sempat melirik kearah Daehyun
sebentar, dan Daehyun juga menatap kearah Ji min, kemudian Ji Min bergegas meninggal
ruang kelas.
Melihat Ji Min meninggalkan ruang kelas, Daehyun pun
berniat untuk menyusul Ji Min.
“eeemmm, mianhae~….aku
tidak bisa menerima tawaran kalian… aku pergi keluar sebentar, ne?” kata Daehyun lembut pada para yeoja
itu dan segera pergi meninggalkan mereka, wajah yeoja-yeoja itu nampak kecewa
ketika Daehyun meninggalkan mereka.
Daehyun pun mencari kemana ji min pergi.
*******-oOo-*******
@taman belakang
sekolah.
“Jung Daehyun….. kau ini benar-benar membuatku jadi aneh
sekarang, setelah bertemu denganmu, aku merasa berubah… aku tak pernah mengira
kalau aku jatuh cinta padamu. Kenapa harus dirimu yang aku cintai, dirimu
terlalu sempurna untukku, melihatmu di kelilingi yeoja-yeoja cantik itu
membuatku sakit. Harus kah aku membuang perasaan ini? Aku ingin sekali membuang
perasaan ini jauh jauh.. tapi aku tidak bisa selama kau masih ada di sekitar
kehidupanku…” Ji Min pun mulai meneteskan air matanya sedikit demi sedikit,
setelah Ji Min bicara panjang lebar sendiri…. tiba-tiba..
“Benarkah itu? Kau mencintaiku?”
Ji min pun tersentak kaget mendengar suara yang sudah tidak
asing lagi baginya dari arah belakang, ji Min dengan ragu menoleh ke belakang
dan mendapati Daehyun berdiri tepat dibelakangnya dengan ekspresi bingung.
“N..N..Neo!!!”
dengan suara terbata-bata karena takut, takut kalau Daehyun berdiri sejak tadi
di belakangnya dan mendengar semua kalimat-kalimat memalukan yang dia ucapkan
tadi..
“kau belum menjawab pertanyaanku, benarkah kau menyukaiku?”
Pertanyaan Daehyun itu pertanyaan yang sangat sulit untuk
Ji Min jawab, walaupun memang itu yang sekarang dia rasakan.
Ji Min pun menundukkan kepala dan mengangguk pelan. “Mianhae…”
Daehyun pun tersenyum lalu berjalan mendekat pada Ji Min,
namja itu meraih dagu Ji Min kemudian menatapnya lekat-lekat.
“Ji Min-ssi…
untuk apa kau minta maaf padaku… aku senang kalau kau jujur padaku…kau itu
yeoja yang menarik, ceria, unik, dan cantik… dan aku suka semua yang ada pada
dirimu… “
Ji min pun membulatkan kedua matanya, merasa tak percaya setelah
mendengar Daehyun bekata seperti itu padanya, dia tak pernah menyangka kalau Daehyun
berpikir seperti itu tentangnya..
“Nado saranghae Ji
Min-ssi…” kata Daehyun sambil berbisik ketelinga Ji Min dan tersenyum…
Yeoja itu pun seketika tersenyum bahagia dan air mata
bahagia pun menetes membasahi pipi Ji Min.“Gomawo…
Daehyun-ssi…”
Daehyun lalu mengusap air mata Ji Min… mengecup keningnya
dan memeluknya erat.
Dan Ji Min pun sekarang mengerti APA ITU CINTA… cinta
membuat Ji min merasa aneh.. dan itu yang ia rasakan saat ia jatuh cinta pada seorang
Jung Daehyun. Daehyun telah membuatnya seperti masuk ke dalam dunia yang belum
pernah ia masuki… dunia yang kadang membuat orang sangat bahagia sekaligus
menderita.. namun sekarang ia merasakan kebahagiaan itu dan berharap Daehyun
bisa bersamanya untuk selamanya….^^
-end-
FF nya keren eon...
BalasHapusI like it n_n